Potensi Kabupataen Halmahera Selatan yang belum tergarap maksimal, tentunya menambah semangat putra “berdarah” Bajo-Buton, Abdul Jabar Badri untuk ikut meramaikan bursa bakal Calon Wakil Bupati Halmahera Selatan untuk periode 2024-2029.
Politisi Partai Golkar yang didampingi LO Endik Taher dan Solhi OP ini memiliki obsesi besar untuk membangun Kabupaten Halmahera Selatan dalam kurun waktu lima tahun mendatang.
“Kita melihat, hasil produksi perikanan di Halsel meningkat, tetapi catatan DKP setempat minim, ini menjadi bahan kajian untuk membangun Halsel, sehingga ada keinginan besar membangun sebuah graha baharu digunakan untuk semua elemen mulai dari kalangan LSM hingga media, Konsep Graha Baharu lahir dari semangat pembaharuan dilihat potensi karena minimnya perhatian pemda setempat, gerakan pemberdayaan menjadi tim terdepan jembatani berperan, Graha Baharu jadi simbol bersama mendorong program melalui keterampilan misalnya pekerja pers tularkan ilmunya ke sekolah, perkuat literasi mulai dari menulis dan LSM bisa memberdayakan masyarakat,“ kata Abdul Jabar Badri saat ditemui media ini (26/5/2024) Sore.
Menurut dia, kalau dipercayakan menjadi wakil bupati nanti, tentunya akan bersama-sama bupati melalui OPD Kesbangpol setempat yang bidangi pembinaan kelompok-kelompok organisasi, karena Halsel memiliki banyak aktivis, ini berdampak pada pelayanan, merawat kemajemukan dengan cara beradab, moto Saruma
Abdul Jabar Badri, pria kelahiran Bajo 9 Januari 1982 sebagai seorang pengusaha muda sukses mengemban moto energi baru Halsel butuh pembaharuan, terutama untuk pengembangan sektor perikanan, pertanian, perkebunan dan Pendidikan.
Oleh karena itu, sebagai seorang pernah bekerja dunia LSM memiliki ide membangun Graha Bahari dengan menyediakan aula untuk masyarakat dan birokrasi.
Abdul Jabar Badri sendiri telah menunjukkan keseriusannya maju di pilkada Halsel untuk posisi papan dua dengan mendaftarkan diri ke Partai Keadilan Sejahtra (PKS).
Bahkan, putra Bajo-Buton ini digadang-gadang mendampingi sang petahana Bassam Kasuba menyatakan, keinginan membangun Graha Baharu untuk dijadikan rumah bagi pemberdayaan kalangan wartawan, LSM, paguyuban dan Organisasi Kepemudaan untuk melahirkan ide dan gagasan dalam membangun Halsel.
Dirinya memastikan, Graha Baharu nantinya menjadi wadah yang representatif agar menjadi tempat berkumpulnya para aktivitas dan kalangan wartawan.
Apalagi, Halsel dengan dua Pelabuhan internasional yakni Pelabuhan Panamboang dan Pelabuhan Lida-Lida, dimana sejak tahun 30 tahun lalu menjadi Pelabuhan ramai untuk mengekspor berbagai komoditas ikan ke luar negeri.
Sehingga, keinginannya sangat kuat untuk mengembangkan potensi perikanan, karena akan mengembalikan Halsel sebagai daerah penghasil ikan tuna terbesar di Malut.
Untuk itu, Abdul Jabar berkeinginan untuk mengembangkan birokrasi dengan tata kelola pemerintahan yang bersih, inovatif, partisipatif, bertanggung jawab dan berbasis Teknologi Informasi dengan didukung oleh sistem pengawasan yang profesional.
Mengoptimalkan sistem kerja birokrasi yang transparan, akuntabel, professional dan berbasis teknologi informasi, mengembangkan sistem keuangan daerah berbasis elektronik (Electronic Budgeting), mengembangkan pelayanan publik yang akuntabel dan memuaskan dengan ciri dan cara pelayanan yang cepat, tepat waktu, tepat sasaran, berbiaya murah, dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Selain itu, mendorong penguatan kelembagaan desa dengan melakukan optimalisasi peran institusi pemerintahan di level Desa melalui pendampingan yang terencana, terukur dan berdampak, untuk memastikan desa memiliki aparat desa yang kuat, yaitu dengan memiliki kemampuan antara lain : dapat menyusun perencanaan pembangunan desa yang baik, kemampuan untuk menggali potensi desa, kemampuan dalam mendiagnosa masalah, dan kemampuan dalam menjalankan program sesuai standar pelaksanaan yang benar serta dak tergoda dengan ajakan yang melanggar hukum.
Dirinya berjanji akan menerapkan sistem perekrutan/pengangkatan, penempatan, promosi dan mutasi aparatur berbasis merit system. Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat yang berdaya saing dengan memanfaatkan potensi daerah serta menjamin kemudahan akses perizinan, permodalan dan akses terhadap penguatan kemampuan yang bersifat teknikal dan manajerial (administrasi dan keuangan).
Memperkuat ekonomi daerah dan masyarakat melalui penyediaan akses perizinan, permodalan, penguatan kemampuan dan pendampingan langsung secara professional kepada pelaku UMKM dan Bumdes (Badan Usaha) dan mengoptimalkan potensi Perikanan, pertanian, perkebunan dan Pariwisata dengan memberikan kemudahan investasi dan kemitraan yang sehat dan saling menguntungkan:
Dirinya juga ingin mendorong Pemerintah Kecamatan sebagai fasilitator penggerak kegiatan income generating (peningkatan pendapatan) masyarakat melalui usaha mikro (micro enterprises), pertanian, perikanan, pariwisata, penyediaan bantuan keuangan skala kecil (microfinance), latihan keterampilan (vocational training) serta usaha-usaha produktif lainnya.
“Mendorong Program Pemberdayaan Ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan melalui proyek P2UMLP (Proyek Pengembangan Usaha Mikro Lokal potensial/Developing potential local microenterprise), yang meliputi: – Pengembangan usaha mikro (Microenterprises) meliputi usaha di bidang pertanian, pariwisata, pertukangan, peternakan, perikanan, industri rumah tangga dan usaha-usaha produktif lainnya yang bermodal kecil,” ujarnya. (**)
Discussion about this post