TERNATE, MPe — Musyawarah Besar (Mubes) V Fagogoru resmi dibuka pada Jumat (6/10) malam di Dhuafa Center Kota Ternate, Maluku Utara. Dihadiri oleh ribuan keluarga Fagogoru yang datang dari berbagai daerah. Mubes sekaligus pemilihan kepengurusan baru ini akan berlangsung hingga Minggu 8 Oktober 2023.
Mubes kali ini mengangkat tema ‘Maluku Utara dan Peran Fagogoru Dalam Kepentingan Global’ ini dibuka oleh Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba. Tampak sejumlah pejabat yang hadir yakni Pj. Bupati Halmahera Tengah, Ikram M.Sangadji, Bupati Halmahera Timur Ubadi Yakub, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, Sultan Tidore Husain Alting Sjah, Sultan Ternate Hidayatullah Sjah dan sejumlah tamu undangan lainnya dari unsur Forkopimda beserta ribuan orang Fagogoru.
Ketua Panitia Mubes V Fagogoru, Ahlan Djumadil dalam laporannya menyampaikan, Mubes kali ini diikuti oleh ribuan peserta, sebagai representasi masyarakat Fagogoru yang berasal dari Kabupaten Halmahera Timur, Halmahera Tengah dan Gane, Halmahera Selatan serta komponen pemuda, pelajar hingga mahasiswa.
“Mubes ke V ini selain memilih pengurus juga merumuskan kebijakan kelembagaan Fagogoru dan untuk menghasilkan kebutuhan organisasi lainnya lebih penting yang harus dirumuskan adalah rekomendasi – rekomendasi besar dan kuat untuk menjaga identitas dan eksistensi Fagogoru dalam percaturan politik ekonomi dan sosial budaya,” ujarnya.
Menurut Ahlan, Mubes ke V ini merupakan rangkaian dari Mubes – Mubes sebelumya termasuk Mubes IV yang dilaksanakan sebelumya di Kota Tidore Kepulauan, dimana pada Mubes sebelumnya tersebut yang kemudian melahirkan berbagai rekomendasi termasuk perjuangan pemekaran Kabupaten Halmahera Timur yang telah dinikmati hingga saat ini.
“Saya ingin sampaikan, tanpa perjuangan itu anak – anak negeri Fagogoru tidak mungkin seperti kami yang saat ini menjadi anggota DPRD dan teman-teman di Birokrasi saat ini,” tegasnya.
Selaku panitia Mubes, ia pun memberikan apresiasi dan penghargaan kepada sepupu Fagogoru di Ternate dan juga di Tidore yang telah berinisiatif memulai Mubes ini dengan jalan yang cukup melelahkan.
“Ucapan terimakasih kami ingin sampaikan kepada semuanya,” tuturnya.
Sementara itu, Sekjen PB Fagogoru, Drs. Edi Langkara dalam sambutannya mengatakan, Mubes V ini merupakan momen berkumpulnya kembali orang-orang Fagogoru untuk menata masa depan dari apa yang sudah diperjuangkan oleh para toko Fagogoru sebelumnya yang berlangsung selama puluhan tahun.
“Fagogoru turut memperjuangkan apa yang disebut dengan perjuangan Pembentukan Provinsi Maluku Utara waktu yang kemudian telah terimplementasi melalui tapak – tapak sejara selanjutnya. Dapat kami laporkan kepada bapak Gubernur bahwa orang-orang Fagogoru telah memberikan atensi dan prestisennya dalam perjuangan kemaslahatan di Maluku Utara,” cecar Elang sapaan akrab Edi langkara.
Lanjut Elang, di 20 tahun yang lalu melalui Forum Mubes seperti ini bertempat di Tidore ketika itu masih ber Ibu Kota di Halmahera Tengah, masayarakat Fagogoru di tiga negeri telah memperjuangkan dan menorehkan suatu karya besar dengan terbentuknya kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan dan kemudian Halmahera Tengah dipindahkan ke Weda.
“Dapat kami sampaikan disini pak Gubernur, Halmahera Timur waktu itu ketika itu pemerintahan Maluku Utara dan tidak tercatat dalam proses perjuangan pemerintah Maluku Utara ketika itu. Itu adalah perjuangan murni dari masyarakat tiga negeri yakni Weda, Patani, Maba dan Gane. Dan ini Bukan suatu perencanaan dari pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten waktu itu. Dimana anak negeri Fagogoru dapat menerobos ruang- ruang politik ini dan kemudian menetapkan apa yang menjadi agenda Halmahera Timur,” beber mantan Bupati Halmahera Tengah dua periode itu.
Dimana, Kota Tidore kata Elang, lahir sebagai implikasi dari perjuangan Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Weda di Halmahera Tengah dan menjadi ibu Kota, itu berkat perjuangan Mahasiswa dan keluarga Fagogoru. kala itu.
“(Untuk itu) Mari kita buat sejarah kembali pembentukan Provinsi Halmahera yang berkedudukan di sana (Pulau Halmahera) ,” sarannya.
Menurutnya, wacana pembentukan Provinsi Baru bukan merupakan sesuatu yang murka karena ada beberapa variabel membicarakan kepentingan masyarakat Maluku Utara khususnya di Halmahera Tengah, Halmahera Timur dan Gane, Halmahera Selatan.
“Bukan masyarakat Fagogoru ekslusif, bukan juga ego akan tetapi realitas menunjukkan bahwa kita harus bangkit. Bapak Gubernur, Bapak Sultan Tidore,Bapak Sultan Ternate bisa menyaksikan di Kota Maba dan Weda, negerinya terbuka seluruh warga negara Republik Indonesia ini (dari berbagai suku bangsa) bisa hidup disana,” tegasnya.
Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman yang hadir dalam kesempatan itu, dalam sambutannya, menuturkan, Kota Ternate juga terbuka dan memberikan ruang bagi putra Fagogoru untuk berkecimpung dalam kabinet Andalan. Dia berharap dalam Mubes V Fagogoru ini bisa mencari solusi dan memecahkan kemiskinan di wilayah Maluku Utara terutama wilayah Halmahera Timur dan Halmahera Tengah yang masih mempunyai angka kemiskinan tinggi.
“Mudah-mudahan bupati dan pj bupati sebagai DNA Fagogoru bisa membawa harapan baik untuk masyarakat. Sehingga ke depan orang-orang Fagogoru juga mampu menjadi gubernur. Semoga Mubes ini dapat berjalan baik dan lancar sesuai harapan kita masing-masing,” ujarnya.
Bupati Halmahera Timur, Ubaid Yakub dalam sambutannya mengatakan, tema Mubes kali sudah sangat nyata dan terbentang di depan mata sehingga tinggal untuk diwujudkan.
Menurutnya, Filosofi dari Fagogoru yang sudah terpatri di dalam diri orang Fagogoru harus terus diperkokoh seperti Ngaku re Rasai (Kebersamaan dan Kekeluargaan, Budi re Bahasa (Kebaikan dan Berbicara), Sopan re Hormat (Mengargai dan Mengormati) dan nilai lainnya.
“(Dan selanjutnya) kita juga harus membangun budaya masyarakat yang berwawasan ilmu pengetahuan apalagi saat ini kita hadir di era Poin Zero jadi kalau kita tak membangun wawasan yang berbasis pada Ilmu pengetahuan dan teknologi maka saya kira Filosofi Fagogoru akan tergerus dengan arus globalisasi dan modernisasi yang ada. Semoga ada ide – ide dan gagasan cemerlang yang akan lahir dalam Mubes V ini,” harapnya..
Serupa juga disampaikan oleh Bupati Halmahera Tengah, Ikram M. Sangadji, dalam sambutannya ia menuturkan, semoga dalam Mubes V Fagogoru ini akan menghasilkan rumusan – rumusan kepada pemda di Halmahera Tengah, Halmahera Timur dan pemda Maluku Utara pada umumnya bahwa Mubes kali ini tak lepas dengan isu kepentingan global yang harus dikonsepkan bahwa di dalamnya terdapat banyak sumber daya alam yang dimanfaatkan bukan cuman orang Maluku Utara tetapi semua orang yang memakai produk dari bumi Fagogoru contohnya seperti Nikel.
“Mari kita sama sama membuat konsep yang lebih besar yang berisikan manfaat yang lebih besar bagi Maluku Utara dan khsusus nya publik Fagogoru. Sebagai Pj Bupati saya menyarankan bukan siapa yang akan menjadi pemimpin atau menakhodai Fagogoru di Mubes V ini berikan yang terbaik untuk Fagogoru kedepannya, “pungkas Ikram.
Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba dalam sambutannya sekaligus membuka langsung kegiatan Mubes V ini mengatakan, kalau Maluku Utara adalah provinsi paling bahagia di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia namun nyatanya di Kabupaten Halmahera Tengah dan Kabupaten Halmahera Timur masih terdapat angka kemiskinan yang cukup tinggi. Ia pun berpesan kepada pemimpin di dua daerah tersebut agar sesegera mengatasi perlahan-lahan.
“Yang jelas Maluku Utara kita mendapatkan negeri paling aman nomor 1 di Indonesia, yang paling bahagia nomor 1 di dunia, pertumbuhan ekonomi paling tinggi di dunia, cuman kasihan Halmahera Tengah, Halmahera Timur menyimpan kemiskinan, ini catatan Bupati Halmahera Tengah dan Halmahera Timur karena negeri ini paling kaya,” tutupnya. (**)
Discussion about this post