TERNATE,PM- Badan Pemeriksaan Keuangan RI perwakilan Maluku Utara akan melakukan pemeriksaan pegawai kontrak tenaga Kesehatan dan non Kesehatan BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Boesoirie.
Sesuai info yang di terima Wartawan Publikmakutnews dari salah seorang tenaga perawat yang nama tidak bersedia di publikasi , jumat, 4/11 mengatakan, bahwa Direktur RSUD Chasan Boesoirie dr Samsul Bahri akan kumpul seluruh pegawai kontrak tenaga kesehatan non kesehatan dalam pertemuan pada Sabtu, 5/11 di aula RSUD Chasan Boesoirie.
Dalam pertemuan untuk membahas persiapan pemeriksaan BPK RI perwakilan Maluku Utara yang di jadwalkan pada Senin, 7/11.
Di duga keras , bahwa RSUD Chasan Boesoirie menggunakan pegawai kontrak tenaga kesehatan dan non kesehatan cukup banyak, sedangkan bagi pegawai ASN yang ada hanya disampingkan begitu saja .
Sehingga menimbulkan kecurigaan terhadap sikap direktur dalam pengambilan keputusan , karena lebih di utamakan memanfaatkan pegawai kontrak tenaga kesehatan dari pada pegawai ASN .
Sementara dari hasil pendapatan RSUD Chasan Boesoirie setiap tahun mengalari penurunan, tetapi bertambah pegawai kontrak menjadi beban Rumah Sakit.
Menurut dia , jumlah dokter spesialis ASN yang ada di RSUD Chasan Boesoirie cukup banyak, tapi apa alasan sehingga pegawai kontrak lebih menjadi perhatian.
Padahal, kalau RSUD Chasan Boesoirie memanfaatkan tenaga dokter ASN yang ada, maka sudah pasti dapat teratasi masalah tambahan penghasilan pegawai dan jasa pegawai.
Oleh sebab itu ,sangat di harapkan bagi BPK RI dalam pemeriksaan nanti ,dapat terungkap apa di balik dari tenaga kontrak ,” tutur .
Discussion about this post