Pilgub malut memang masih lama di tahun! 2024. Perhelatan politik 2024 yang di awali dengan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden itu adalah sebuah uji nasib partai politik bisa bertahan di senayan atau keluar dari senayan. Bila parpol belum beruntung maka bersiap-siaplah gulung tikar menahan dan mengadu nasib lagi lima tahun berikutnya.
Hal yang sama juga nantinya dialami oleh parpol tingkat daerah, sebab hasil pileg daerah ini sangat menentukan kursinya di DPRD, sehingga bisa digadang pasangan siapa bakal hadapi dengan pasangan siapa, parpol mana dukung pasangan yang mana, disilah koalisi parpol mulai terdengar.
Namun yang menarik adalah pasangan independen atau pasangan non parpol juga menjadi daya tarik tersendiri bagi publik maluku utara.
Dari beberapa sumber yang dihimpun setidaknya ada 3 pasangan calon yang menguat di arus bawah yang bisa mendapat simpati partai politik. Pasangan pertama adalah alien mus-ishak nasir yang bakal di usung partai golkar, PPP dan Nasdem, kedua pasangan Muhammad Kasuba dan iskandar koalisi PKS, PAN dan Gerindra serta pasangan ketiga Ali Ibrahim-Jasri Usman yang bisa diusung oleh partai PDIP, PKB dan Demokrat.
Namun jangan disangka, utak-atik pasangan independen pun sedang berlangsung. Menurut Abdurrahman Duwila yang juga tokoh pemuda asal kepulauan sula bahwa salah satu pasangan independen adalah Sultan Tidore-Asrul Gailea ini juga layak dipertimbangkan mengingat keduanya punya trak record yang baik di masyarakat maluku utara.
Asrul yang mewakili putra terbaik sula tentunya punya kemampuan birokrasi yang tidak perlu diragukan lagi.
Menurut Abdurrahman hadirnya sultan di pilgub maluku utara jangan di anggap enteng sebab potensi kearifan lokal masyarakat malut menjadi titik temu atas keinginan membangun malut yang dirindukan oleh kalayak rakyat Malut saat ini.
Beliau menyarankan apabila sultan tidak mendapat dukungan parpol maka sebaiknya calon melalui jalur independen, jalur yang memang mudah dan menguntungkan.
Pendapat lain disampaikan oleh doktor Nahu yang juga mantan Dekan Fakultas Ekonomi Unhair Ternate.
Menurut Nahu memang masih sulit di prediksi pasangan parpol atau pasangan independen yang keluar sebagai pemenang, sebab belum diketahui parpol mana sebagai pemenang di daerah.
Tetapi, kata Nahu bahwa calon independen adalah solusi terbaik bagi warga maluku utara punya banyak pilihan, dan memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat yang mulai bosan dengan kepemimpinan parpol yang selama ini berkuasa beralih dukungan ke pasangan perseorangan non partai.
Nahu menambahkan sejauh ini perbincangan, perdebatan tentang figur-figur terbaik maluku utara sudah saatnya dilakukan sehingga tidak terkesan membeli kucing dalam karung, tetapi sedini mungkin rakyat sudah punya gambaran tentang figur terbaik di pilkada malut nanti tahun 2024.
Menurut Nahu ini penting agar rakyat sedini mungkin bisa menyeleksi setiap bakal calon maupun program kerja mereka bila terpilih. (**)
Discussion about this post