TOBELO- Buntut dari Keputusan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait dengan dipilihnya Husni Salim yang berstatus sebagai Ketua DPD PKS Halmahera Selatan (Halsel), menjadi Wakil Ketua DPRD Maluku Utara (Malut) menuai protes dan keberatan sejumlah ketua DPD kabupaten/kota yang tersebar di Maluku Utara.
Salah satunya Ketua DPD PKS Halmahera Utara (Halut) Muhjir Nabiu yang menilai ketidak pantasan Husni menjadi pucuk pimpinan DPRD Provinsi Maluku Utara jika di lihat dari hirarki dan status kepengurusan DPW hingga DPD PKS di daerah setempat. Jika di bandingkan dengan Is Suaib selaku ketua DPW PKS Malut yang merupakan Politisi Senior
Menurut Muhjir, Is Suaib tentu memiliki segudang pengalaman dan rekam jejak dalam kepengurusan serta loyalitas dalam tubuh PKS sendiri. Sehingga kursi unsur pimpinan DPRD Provinsi lebih layak jika diduduki Is Suaib dibandingkan Husni Salim.
Is Suaib, memiliki rekam jejak kuat sebagai politisi PKS yang sebelumnya diharapkan dapat menduduki kursi kepemimpinan legislatif. Ia dianggap berjasa karena mampu membawa PKS meraih lima kursi di DPRD Malut dan satu kursi di DPR RI pada Pemilu Legislatif 2024. Kendati demikian, Is Suaib menerima kekalahan dari Husni Salim dengan lapang dada, meski dukungan kuat dari simpatisannya tidak berbuah hasil.”Jenjang keanggotaan sendiri Is Suaib lebih dahulu di bandingkan Husni Salim. Dan Dedikasi Is Suaib di PKS sudah puluhan tahun. Sehingga tidak di ragukan integritas dan loyalitasnya”. Katanya
Muhjir bilang, Keputusan tersebut lebih baik di pertimbangkan kembali jika dilihat Dinamika internal PKS yang saat ini bergejolak se Maluku Utara” Lebih baik kembali di pertimbangkan. Agar dinamika Internal PKS ini cepat Mereda”jelas Muhjir. (**)
Discussion about this post