TOBELO- Status akun facebook atas nama Fransisca Stefanny ramai di perbincangkan dalam sejumlah group Whatsapp.
Dimana dalam postingannya menyebutkan bahwa dirinya menyimpan sejumlah bukti atas pembelian unit rumah beserta kos-kosan yang dinilai tidak jelas sumber anggarannya.
Dalam postingannya ada dugaan menuding bahwa pembelian rumah tinggal milik suaminya Belly Makaluas yang terletak di desa Pitu kecamatan Tobelo Tengah oleh staf khusus Bupati Hard Beraja sumber anggarannya dari APBD. Bahkan dirinya menyebutkan Bupati Halut juga menyentil APBD dalam rekaman pembicaraan Bupati dengan suaminya atas bukti rekaman yang dimiliki oleh akun barnama Fransisca Stefanny.
Tak tanggung-tanggung, Stefanny juga memposting rincian pembelian rumah suaminya secara cicil disertai foto bukti transfer. Status yang di tulis untuk rincian pembayaran rumah yakni mulai pada bulan maret 2023 silam diantaranya :
– Maret 2023 sebesar 100 juta dibayarkan di kantor Polisi Halut
– Juni 2023 sebesar 50 juta dibayarkan cash
-Agustus 2023 sebesar 10 juta dibayarkan cash dirumah Pitu
– September 2023 300 juta dibayarkan via transfer bank memakai jasa kabid keuangan.
– April 2024 sebesar 120 juta dibayarkan via transfer bank
Sementara itu, Hard Beraja ketika ditemui langsung di kediaman mertuanya yang terletak di desa MKCM kecamatan Tobelo menerangkan secara rinci terkait kronologi perseteruan antara dirinya dengan pemilik akun atas nama Fransisca Stefanny. Dimana rumah tersebut awalnya sama sekali tak ada niat untuk di beli oleh Hard. Dan rincian untuk pembayaran rumah yang diposting oleh Fransisca Stefanny ditepis secara tegas oleh Hard sendiri.”Pemberian uang di kantor polisi itu karna memang saudara sepupu saya yakni Belly sebagai pemilik rumah adalah seorang petugas polisi sehingga transaksi itu bukan berjumlah 100 juta pada postingan yang bersangkutan, melainkan 50 juta saja. Dan statusnya adalah pinjaman bukan pembelian atau uang muka pembayaran rumah karena anak sepupu saya (Belly) sementara mengikuti seleksi bintara polri”.jelas Hard
“Kemudian ditambah lagi pinjaman dari Belly sebesar 100 juta rupiah pada bulan mei 2023 dengan alasan anaknya lolos ke tahap berikut. Uang itu bukan untuk cicilan rumah tapi statusnya pinjam meminjam. Sampai pada bulan Juli di tambah lagi 10 juta karena Belly pindah tugas di Papua” Katanya
Hard menambahkan, dari pinjaman yang totalnya sudah 160 juta itu bakal dikembalikan oleh Belly jika rumahnya sudah laku terjual.
Namun, dalam perjalanan Belly sendiri meminta agar Hard mencicil rumah tersebut dengan kesepakatan 800 juta rupiah karena rumah tersebut belum ada yang membeli. Hal itu kemudian menuai kesepakatan.
“Yah kesepakatannya antara saya dan sepupu saya Belly, kemudian Fanny sendiri tidak memiliki ikatan hukum istri sah dengan sepupu saya. Jadi postingan itu tidak saya gubris karena tidak pentingd an saya tambah lagi transfer 300 juta. Itu bukan dari uang pak Jaya sebagaimana tudingan dari fanny pada postingan itu. Itu uang ibu saya yang dikasih ke saya selaku anak tunggal. Ibu saya punya usaha di Lelilef berupa kos- kosan dan toko sembako. Karena saya sendiri, ibu saya bilang nanti ibu mau beli rumah untuk cucunya sehingga ibu saya pun tambah uang diluar dari punya saya itu untuk pelunasan rumah.” tegasnya.
Kemudian disentil terkait rekaman yang beredar Hart menjelaskan bahwa kumunikasi tersebut pada juli 2023 lalu hanya sebatas meyakinkan ke Fanny sebagai pendamping hidup Belly agar meminta waktu untuk dilakukan pelunasan.
Dimana Bupati yang dianggap Hart sebagai orang tua melakukan komunikasi mengingatkan bahwa Hard bukanlah seorang PNS sehingga butuh waktu yang agak panjang agar bisa melakukan pelunasan.
“Telephone itu juga karena Pak Bupati orangnya Ceplas Ceplos sehingga mau bicara dengan Belly karena waktu itu saya sementara berkomunikasi dengan Belly membahas pelunasan rumah. Padahal sebelumnya telah di sampaikan ibu saya bahwa nanti akan dilunasi secara cicil. Dalam percakapan itu pak Bupati juga sentil saya bukan PNS. Sebab di tahun 2023 itu gaji kami belum di bayar selama beberapa bulan jadi bupati meminta agar di perpanjang waktu pencicilannya.” terang Hard.
Terpisah, Dalam Video klarifikasi Belly selaku pemilik rumah sah menyebutkan bahwa rumah tersebut sudah ada kesepakatan pembelian secara cicil antara dirinya dengan Hard beserta Ibu Hard.
Sementara ada postingan dan isu yang beredar terkait dengan keterlibatan Bupati dan Kabid dinas keuangan daerah itu menurutbya keliru.
Sebab, rekaman yang beredar hanya sebatas Bupati selaku pimpinan hard yang sudah dianggap sebagai orang tua hanya sebatas meyakinkan kepada Fanny selaku pendampingnya.
Sementara itu, Bupati Frans Manery saat di konfirmasi terkait rekaman tersebut melalui Pesan Whatsapp belum memberikan tanggapan balik atas isu hangat yang beredar di khalayak ramai. (**)
Discussion about this post