TERNATE- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja ke Kota Ternate sekaligus menjenguk dua anak korban rudapaksa oleh ayah kandung di Halmahera Utara (Halut), saat melakukan kunjungan ke Sentra Wasana Bahagia Ternate, Rabu (9/8/2023).
“Dari dua anak menjadi korban rudapaksa ayah kandung, satu diantaranya telah hamil,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini di Ternate, Rabu.
Dia menyebut, Kementerian Sosial melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak dan Sentra Wasana Bahagia Ternate sebelumnya telah melakukan respon kasus atas berita yang terbit di media pada 18 Juli 2023 dan selain melakukan asesmen psikososial, Tim Kemensos membawa kedua korban berserta ibunya untuk pemeriksaan obsetri dan ginekologi, dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah terdapat virus pada tubuh korban. Selain itu, kondisi kesehatan adik korban juga diperiksa.
Bahkan, kedua korban dan ibu kandung juga difasilitasi ke dokter spesialis jiwa untuk mengetahui dampak psikologis yang dialami.
Di samping itu, dari sisi pendidikan, Kemensos mengadvokasi agar J dan G tetap bisa meneruskan pendidikannya. Kemensos mengunjungi sekolah korban agar pihak sekolah memberikan dukungan dan memfasilitasi pendidikan korban.
Kemensos, kata Mensos, berkoodinasi dengan Dinas Sosial terkait DTKS dan PBI JK, serta menemui aparat setempat agar memberikan dukungan kepada keluarga korban
Tim kemensos juga secara langsung memberikam terapi dan dukungan psikososial berupa hipnoterapi dan terapi seni. Hipnoterapi dilakukan untuk meningkatkan rasa tenang dan penerimaan diri.
Kemudian Terapi seni diberikan untuk membantu meregulasi emosi sedih marah, dan malu yang sangat dominan dirasakan. Selain itu, korban juga diberikan konseling serta psikoedukasi terkait kondisi saat ini agar lebih mampu menerima diri dan tetap optimis akan masa depannya. Ibu korban juga dimotivasi agar teguh dalam menjalani proses hukum;
Sementara itu, korban beserta adik dan sepupunya mendapatkan bantuan Atensi (Asistensi Rehabilitasi Sosial) berupa perlengkapan sekolah, sandang, nutrisi tambahan, alat kebersihan diri, dan alat permainan edukatif.
Adapun ibu korban mendapat bantuan berupa kasur dan Atensi Kewirausahaan warung kopi di dekat pelabuhan. Paket kewirausahaan ini sudah termasuk penyewaan toko selama 1 tahun serta alat dan bahan untuk membuat kopi. Bantuan kewirausahaan juga diberikan kepada Nenek korban berupa penambahan modal untuk usaha warung sembako. Nenek korban juga mendapatkan bantuan kasur dan bantal.
Kemensos sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum agar pelaku bisa dihukum maksimal. Termasuk penambahan hukuman sebanyak 1/3 karena pelaku adalah keluarga.
Berdasarkan hasil asesmen, korban J (19) mengalami kekerasan seksual oleh ayah kandung sejak tahun 2019, sedangkan korban G (17) mengalami kejadian serupa sejak tahun 2021. Tidak hanya mengalami kekerasan seksual, keduanya juga mengalami kekerasan fisik.
Kejadian ini diketahui ibu kandung korban, namun tidak berani melapor karena dianiaya dan diancam. Ibu korban kerap mengalami KDRT oleh pelaku. Awal kasus ini terungkap karena nenek korban (ibu pelaku) melihat luka lebam di tubuh korban dan akhirnya menceritakan kejadian yang dilakukan oleh ayah kandungnya;
Selain menemui korban kekerasan seksual, Mensos juga bercengkrama dengan anak yang mengalami gizi buruk. Kisah anak-anak tersebut ramai diberitakan di media sehingfa menarik perhatian Mensos. Anak-anak tersebut dibawa ke Sentra Wasana Bahagia Ternate untuk pemulihan kondisi kesehatan;
Pada kesempatan yang sama, Kemensos menyalurkan bantuan sembako kepada 55 orang dengan rincian lansia 9, rentan 11, penyandang disabilitas 15 orang, HIV 10, Anak 10.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba, Walikota Ternate M Tauhid Suleman, Kapolda Maluku Utara Irjenpol Midi Siswoko, Dandim 1501/Ternate Letkol Infanteri Jamet Nijo, Kasrem 152/Baabullah Kolonel Iwan Kustiawan, dan unsur forkopimda Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate. (**)
Discussion about this post