WEDA,MPe – Pertandingan sepak bola Kluting jaya Super League (KSL) FAGOGORU CUP Tahun 2023 yang dilaksanakan pemerintah desa Kluting Jaya kecamatan Weda selatan kabupaten Halmahera tengah resmi di helat di lapangan desa Kluting Jaya pada Kamis (15/6/2023) resmi di buka oleh sekda Halteng, Yanto M Asri sekaligus ketua Askab PSSI.
Ketua panitia Ikram ASF dalam laporannya mengatakan, pembukaan kegiatan turnamen sepak bola Kluting jaya Super League (KSL) FAGOGORU CUP Tahun 2023 yang di prakarsai oleh pemuda / pemudi desa kluting jaya dalam rangka mencari dana untuk mpembangunan pagar masjid Al hijrahtul hidayah desa kluting jaya.
Berbagi upaya yang di lakukan panitia dengan mempersiapkan kebutuhan akan kegiatan ini mulai dari persiapan lapangan sampai dengan pencarian dana kami lakukan dengan maksimal agar kegiatan ini bisa berjalan sesuai dengan rencana yang di harapkan oleh kami panitia.
Adapun Turnamen ini memperebutkan 1 tropi bergilir untuk juara 1 piala tetap dan mendali ditambahkan bonus senilai 25 juta plus 1 ekor sapi. Juara 2 piala, mendali serta bonus 20 juta dan juara 3 bersama piala dan bonus 15 juta.
Pada turnamen KSL fagogoru 2023 ini melibat 32 tim, dan jadwalnya di bagi menjadi 5 tahapan Yakni:
Babak penyisihan group Babak 16 besar, Babak perdelapan Babak semi final dan Babak final.
Terima kami ucapkan kepada pemerintah daerah kabupaten Halmahera tengah yang telah mensuport lewat bantuan materi guna menunjang kebutuhan akan kegiatan turnamen sepak bola KSL fagogoru serta pihak keamanan TNI dan polri serta semua unsur.
Camat Weda selatan, Bambang W. Harianto mengatakan, pertandingan ini tentu saja didasari atas kecintaan anak – anak muda terhadap olah raga sepak bola, selain itu, ajang ini juga merupakan upaya anak – anak muda dalam partisipasi pembangunan sarana rumah ibadah di desa kluting jaya, karena pemasukan dari pertandingan ini akan disumbangkan ke masjid, sebagai bentuk sumbangsih pemuda ke sarana ibadah yg ada didesa kluting jaya.
Tournament yang diselenggarakan ini menyediakan hadiah yang mungkin bagi Sebagian orang cukup menggiurkan, akan tetapi bagi kami, yang lebih besar dari hadiah itu adalah Ketika tournament ini.
Menghasilkan rasa persaudaraan antara pemuda, hadiah terbesar adalah terciptanya kerukunan dan persatuan anak muda sebagai modal utama dalam memajukan olahraga raga sepak bola di kabupaten Halmahera tengah.
Permainan adalah permainan, yang kalah harus legawa, dan yang menang juga tetap merendah, kekalahan adalah pelajaran berharga, sedangkan kemenangan bukan akhir dari sebuah prestasi. Kalah menang adalah hal biasa, yang utama adalah sportifitas dan pendewasaan diri dalam menerima kekalahan.
Tournament ini mungkin masih dilevel tarkam, akan tetapi mari kita semua tunjukan bahwa dari liga tarkam juga dapat melahirkan permainan yang berkualitas dan supporter yang hebat. Mari kita tunjukan bahwa liga tarkam tidak identic dengan perkelahian dan rusuh antar supporter.
Kuncinya hanya 2, jangan memprovokasi dan terprovokasi. Apalagi tim yang berada di dalam wilayah kec. Weda selatan, kita semua adalah tuan rumah, mari menjaga tournament ini sebagai bentuk keramahan kita kepada tim dari luar kabupaten Halmahera tengah.
Pada kesempatan ini juga, kami ingin menyampaikan kepada dinas pemuda dan olahraga, kiranya dapat memperhatikan sarana olaharga di weda selatan.
Khususnya lapangan sepak bola yang saat ini kita semua lihat masih terdapat beberapa kekurangan, paling tidak di pertandingan mendatang, panitia Tidak lagi beli terpal untuk dijadikan pagar.
Selain itu juga, kami berharap dinas pemuda dan olahraga dapat memfasilitasi pelatihan wasit sepak bola, pelatih sepak bola dan pembinaan sepak bola usia dini, agar kedepan melahirkan generasi dan pertandingan sepak bola yang lebih berkualitas.
Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang membantu terlaksananya tournament ini, terutama kepada bapak bupati Halmahera tengah yang terus mensupport, membantu mendorong diselenggarakan kegiatan ini, kepada kepolisian Resort Halmahera tengah yang membantu kami terkait izin pertandingan dan Keamanan pertandingan ini.
Sekda Halteng, Yanto M Asri mengatakan, Pertama — tama atas nama Bupati, saya mengapresiasi langkah — langkah positif dan produktif yang digagas oleh Kepala Desa dan masyarakat Kluting Jaya, kalangan generasi muda yang tergabung dalam wadah Karang Taruna, beserta Pemerintah Kecamatan Weda Selatan.
Semoga kegiatan olahraga sambil beramal ini selalu dalam ridho dan lindungan Allah SWT,” ungkap Yanto M Asri saat membaca sambutan PJ bupati Halteng.
“Hari ini kita semua berbahagia karena sebentar lagi Turnamen Sepakbola Desa Kluting Jaya ini akan segera dibuka,” ujarnya.
Kita bangga dan senang karena kita kedatangan banyak tamu yang mengikuti event ini. Untuk warga disini, saya berpesan agar kita berikan sambutan hangat dan ramah kepada peserta turnamen, baik pemain Harapan dan doa kita semua, agar turnamen ini berjalan lancar, menjunjung tinggi sportifitas dan fair play saat bertanding harus kita tegakkan,” tambah Yanto.
Pemain, Official dan juga penonton harus bersikap dewasa, 90 menit di lapangan, kita adalah lawan, dan selebihnya kita adalah bersaudara. Jangan sampai hanya karena bola kaki kita menjadi musuh, kita terpisah / renggang dan tidak saling menyapa, serta dendam yang berlarut.
“Banyak kejadian di luar sana, hanya karena sepakbola lalu diwarnai tawuran, berkelahi dan jadi perseturuan antar kampung, ini semua tidak patut kita ikuti. Jangan sampai kita terjebak dalam pola pikir yang sempit, tang dan bersabar dalam menyelesaikan masalah,” katanya.
Permainan adalah permainan, kalah/menang hukumnya alamiah. Yang kalah harus legowo dan yang menang juga tetap merenda. Kekalahan bukan akhir dari segalanya jadikan sebagai pelajaran berharga untuk menata diri yang lebih baik dari hari ini. Sedangkan Yang menang, tetap merendah karena kemenangan juga bukan akhir dari sebuah prestasi.
Hadiah / bonus yang disiapkan panitia penyelenggara, mungkin menggiurkan bagi beberapa orang. Akan tetapi yang lebih besar dari hadiah itu adalah ketika turnamen ini menghasilkan rasa Persaudaraan antar kampung,” cetusnya.
Yang lebih dari sebuah hadiah itu juga adalah terciptanya kerukunan antar kampung, walau berbeda agama, suku, ras, budaya, dan adat istiadat.
Saya berpesan kepada penonton / pencipta sikulit bundar, agar tidak mudah terprovokasi dan memprovokasi. Saya juga memberikan rasa hormat yang tinggi kepada para penonton dan panitia yang tidak membuang sampah sembarangan, dan tempatkan pada tempat yang telah disediakan. Kebersihan dan keindahan mari kita cipatakan secara bersama untuk kepentingan kita semua,” harapnya.
Di sore hari ini, di Desa Kluting Jaya, di sebelah selatan Halmahera Tengah, tepatnya di semenanjung Tanjung Mofi,” tutupnya. (ril)
Discussion about this post