Ternate,PM -Tanpa terasa Majelis Ta’lim yang didirikan oleh DR(HC) Al Habib Abubakar bin Hasan Al Attas Azzabidi di kota Ternate Maluku Utara sudah memasuki usia 45 tahun
DR.(HC) Al Habib Abubakar Bin Hasan Al Attas Azzabidi sebagai seorang ulama yang memiliki ilmu pengatahuan agama yang tinggi dan bukan semata hanya berdakwa tetapi juga dibidang sosial.
Kiprah Majelis DR(HC) Habib Abubakar Bin Hasan Al Attas Azzabidi dalam kebaikan di Jaziratul muluk kian hari kian keberkahan dan semakin berkembangnya aneka kebaikan di berbagai wilayah, dan juga sangat di segani karena ilmu,ketulusan dan kesederhanaannya.
Kisah perjalanan DR(HC) Al Habib Abubakar Bin Hasan Al Attas Azzabidi setelah menuntut ilmu di Timur Tengah diantaranya Mekkah, Tarim,Kairo di Univrrsitas Al Azharan,pondok pesantren ilmu ahlak dan sufi di Hadramaut Yaman dan pondok pesantren Al Maliki Ar Rushifah Mekkah.
Selain itu, beliau juga berguru beberapa ulama besar di Timur Tengah diantara Habib Zen Bin Ibrahim Bin Smith ( kitab Tharigah Saadah Ba’alwi) dan Habib Hasan Bin Abdullah Assatin.
Setelah berada di Indonesia DR (HC) Habib Abubakar Bin Hasan Al Attas Azzabidi mulai berdakwa di daerah Papua yang keras dan penuh tantangan dan ancaman.
Namun selama lima tahun berdakwah di Papua ,DR ( HC) Habib Abubakar Al Attas telah membawa kebaikan dan keberkahan sehingga keinginan jamaah selalu hadir untuk menimba ilmu pengetahuan agama. Dari Papua pindah ke kota Ternate dan pertama kali menginjakkan kaki di bumi Maluku Utara pada tahun 1980 .
Selama berada di kota Ternate DR(C) Habib Abubakar Bin Hasan AlAttas dirikan Majelis Ta’lim yang di pusatkan di rumah Hasan Bin Usman dan KH.Muhanmad Amin Hanafi.
“Berbagai tantangan dan ancaman yang di hadapi , baik datang dari kalangan Habaib, gabail maupun dari Muhamadiyah.Namun keberkahan Majelis dapat di lihat begitu senang orang orang yang datang dari berbagai penjuru untuk mendengarkan dzikir dan sebutkan nama Allah dan Rasulullah SAW yang selalu bergema setiap hari.
Setelah enam tahun berdakwah , beliau melanjutkan dakwah ke Ambon , Makassar, kemudian menyebrang ke Kalimantan , Banjarmasin dan terakhir di kota Depok dan berdirinya Majelis.
Kawasan Timur Indonesia terutama di kota Ternate nama DR (HC) Habib Abubakar Bin Hasan Ak Attas sangat di segani dan di sayangi ,sebab, pengajian Habib Abubakar merupakan pengajian yang cukup fenomenal yang berlangsung seminggu dua kali pada hari Rabu (malam Kamis) dan hari Sabtu (malam Minggu) tepat pada jam 20.30 Wit .
Setiap pengajian dihadiri ribuan orang untuk mendengarkan apa yang di sampaikan oleh DR (HC) Al Habib Abubakar Bin Hasan Al Attas Azzabidi , karena banyak manfaat yang di dapatkan, selain menambah pengetahuan agama , meningkatkan keimanan juga mempererat tali silaturahmi ,”kata Dar.
Mengukir sejarah Habib Abubakar Al Attas Azzabidi ketika mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Penganugerahan gelar Doktor di bidang manajemen Dakwah dan sosial.
Menurut Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof DR H.Basri Modding, SE. MSi, Habib Abubakar AlAttas Azzabidi sangat layak diberikan gelar kebormatan, karena memiliki komitmen dan dedikasi yang telah di tunjukan melalui ilmu pengetahuan dalam bidang dakwah .
Dia juga meyebutkan, bahwa Habib Abubakar Al Attas Azzabidi merupakan sosok yang konsen di bidang dakwah dan berjiwa sosial yang telah menghasilkan banyak bukti yang berimbas untuk kepentingan ummat.
Sedangkan pidato pengukuhan yang disampaikan oleh Habib Abubakar Al Attas Azzabidi dengan judul Manajemen Dakwah Islamiah Berbasis Manusia Keberagaman. Menurutnya, dari sekian banyak metode Dakwah yang paling menarik hati manusia(ta’liful gulub) salah satu cara bagi manusia untuk mendekat kepada agama dengan harta.
“Dan ini menunjukan tinggi kemuliaan dan kehormatan agama islam, maka manajemen dakwah yang ditempuh bukan hanya lewat pidato pengajian atau ceramah, namun melakukan dakwah dengan pendekatan sosial atau lebih populernya di sebut dakwah( Bill Maal Wal Hal ) yaitu berdakwah dengan harta dan bantuan-bantuan kepada semua manusia dan tidak membeda bedakan agama, suku dan golongan.
Kata Habib, berdakwah dalam bentuk jihad harta sangat sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini yang masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan sisial ekonomi, karena masih banyak warga yang taraf hidup di bawah kemiskinan,”ungkapnya. (**)
Discussion about this post