TERNATE- Persoalan persampahan di Kota Ternate mendapat kritik, salah satunya datang dari Ketua Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia asal Ternate tersebut menilai selama ini ada peran Walikota yang belum maksimal utamanya di level kebijakan.
“Kemarin, Pak Tauhid sempat ikut turun lapangan untuk membersihkan sampah, menurut saya itu hal yang baik sebagai pemimpin untuk memberikan contoh. Namun, sebagai walikota saya menilai peranan walikota bisa lebih besar dari itu. Yaitu peranan di level kebijakan” ujar Nadhir, salah Mahasiswa asal Ternate.
Nadhir saat ini sedang melanjutkan studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Saat ini isu kesehatan masyarakat dan program yang selama ini dilakukan oleh pemerintah kota Rernate menimbulkan pertanyaan terkait orientasi dan paradigma penanganan sampah di Kota Ternate, apakah hanya sekedar kebersihan atau berkaitan dengan lingkungan kota yang sehat.
Dia menilai, selama ini ada paradigma penanganan sampah yang salah di level kebijakan,
“Selama ini pemerintah tidak menangani sampah tapi sebatas membersihkan sampah atau bahkan hanya sebatas memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat lain” pungkas Nadhir yang saat ini merupakan Pimpinan organisasi mahasiswa nasional yaitu Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Menurutnya arah penanganan sampah di Kota Ternate masih belum jelas, arahnya kemana dan targetnya seperti apa.
“Kita tidak punya roadmap dan target yang jelas terkait penanganan sampah di Kota Ternate. Bahan untuk satu periode Pak wali saja, tidak kelihatan target level kebijakan seperti apa” tambah Nadhir.
Di level kebijakan sebagai seorang walikota seharusnya persoalan sampah ini dilihat dalam konteks persoalan sistem persampahan. Sehingga pemerintah punya tools yang jelas untuk mengukur setiap persoalan persampahan, sesuai dengan indikatornya. Intervensinya juga dapat spesifik pada problem di setiap aspeknya.
Menurutnya intervensi persoalan sampah selama ini tidak spesifik pada persoalannya. Contohnya pengadaan truk sampah, solusi ini perlu dilihat spesifik ditujukkan untuk menyelesaikan problem spesifik seperti apa, misalkan dalam kasus ini berarti spesifik pada sampah yang sering menumpuk di TPS karena mobil pengangkut sampah yang terbatas. Intervensi ini memang tidak mengurangi produksi sampah dari sumbernya, namun spesifik menjawab terkait pengangkutan tumpukkan sampah di TPS.
“Persoalan persampahan perlu dilakukan penanganan secara spesifik, dalam hal ini di level kebijakan intervensi dan evaluasi spesifik diperlukan di setiap subsistem maupun komponen pada sistem persampahan di Kota Ternate” Ujar mahasiswa asal Ternate itu.
Oleh sebab itu, Ia berharap Walikota Ternate dalam sisa periode pengabdiannya dapat mengarahkan fokusnya pada perbaikan sistem persampahan di Kota Ternate. (**)
Discussion about this post