WEDA,MPe – Masyarakat pesisir pantai Desa Air Salobar kecamatan Weda Selatan kabupaten Halmahera tengah meminta instansi terkait untuk perbaiki swering atau tembok yang rusak sejak tahun 2022 pasca gelombang laut naik.
“Kami meminta dinas terkait agar segera memperbaiki swering penahan ketika air laut abrasi serta badai ekstrim sehingga gelombang pasang naik mengakibatkan sejumlah rumah di pesisir pantai terkena dampaknya,” katanya.
Swering yang rusak sejak tahun 2022 lalu, kami sangat khawatir dengan keadaan cuaca ekstrim yang tidak menentu,” ungkap Karim Asbat, warga desa Air Salobar saat di konfirmasi wartawan.
‘Kami masyarakat pesisir pantai desa Air Salobar sudah berkoordinasi dengan BPBD Halteng dan mantan bupati Edi Langkara tentang swering penahan ombak,” ujarnya.
Sampai sekarang belum ada tindak lanjut untuk memperbaiki swering yang rusak tersebut,” tambahnya.
Terpisah Nursia Haba membenarkan, swering penahan ombak yang rusak, swering yang rusak diakibatkan air pasang naik dan ombak serta angin pada saat itu.
“Sehingga kami di pesisir pantai berdampak, sebelum swering rusak kami di pesisir aman ,” cetusnya.
Kalau masih ada swering penahan, biar air pasang naik atau ombak dan angin kita masih terlindungi.
Sekarang swering penahan ombak sudah rusak rumah kami terkena imbas dari cuaca tersebut. Apalagi cuaca ekstrim yang tidak menentu pada saat ini,” katanya.
Kepala BPBD, Rais Musa membenarkan, apa yang dikeluhkan masyarakat pesisir pantai desa Air Salobar kecamatan Weda selatan terkait tembok penahan ombak yang rusak.
Tim BPBD sudah mendatangi serta mendata dan melihat secara langsung kerusakan dan masyarakat terdampak,” kata Rais.
Olehnya itu, pihaknya sudah membuat surat pernyataan bencana nomor : 360/0899.a/2022 yang ditanda tanggani oleh mantan bupati Halteng Edi Langkara pada saat itu.
“Kami sementara koordinasi dengan BPBD Propinsi Malut untuk ditindak lanjuti ke BNPB pusat terkait perbaiki tembok penahan ombak yang rusak,” ungkapnya.
Permohonan bantuan tembok penahan ombak yang rusak bukan hanya diweda selatan tapi ada juga di kecamatan pulau Gebe serta turap yang berada di kecamatan Weda.
“Insa Allah tahun ini bisa di perbaiki, dalam waktu dekat kami akan bahas pada rakorda BPBD seMalut yang dilaksanakan di halteng dan kami akan sampaikan juga pada rakornas BPBD se Indonesia kepada BNPB pusat di Jakarta,” tutupnya. (ril)
Discussion about this post