PUBLIKMALUTNEWS.COM, JAKARTA-Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Eropa kali ini menuai pesan penting yakni membawa misi perdamaian agar Rusia dan Ukraina segera menghentikan perang.
Jokowi bertolak menuju Eropa dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menggunakan Pesawat Garuda Indonesia (GIA-1) sekitar pukul 10.36 WIB, Minggu (26/6/2022). Jokowi dan rombongan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia (GIA-1).
Turut mendampingi Jokowi dan Iriana dalam penerbangan menuju Munich, Jerman, yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berada di Jerman untuk menyiapkan kunjungan Presiden Joko Widodo.
“Pagi hari ini saya dan rombongan terbatas akan berangkat untuk berkunjung ke beberapa negara. Pertama akan ke Jerman untuk menghadiri KTT G7, di mana kita di sini adalah sebagai partner country dari G7 dan juga diundang untuk menghadiri KTT G7 ini sebagai Ketua Presidensi G20,” ujar Jokowi dalam pernyataan pers.
Di forum G7, Jokowi akan mendorong para pemimpin negara untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina. Selain itu, Jokowi menyerukan para pemimpin G7 untuk mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan dan energi.
“Di sini akan kita mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan juga secepat-cepatnya mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan, krisis energi, yang sedang melanda dunia,” ujar Jokowi.
Setelah dari Jerman, Jokowi akan bertolak menuju Ukraina. Jokowi akan bertemu dengan Volodymyr Zelensky untuk mendorong ruang dialog dengan Rusia.
“Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelensky untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian, untuk membangun perdamaian. Karena memang perang harus dihentikan,” imbuh Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi akan menuju Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Pada kesempatan tersebut, Jokowi bakal meminta Putin menghentikan perang.
“Sekali lagi, dengan misi yang sama saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” imbuh Jokowi.
Setelah dari Rusia, Jokowi akan bertolak ke Uni Emirat Arab (UEA). Jokowi menilai kunjungan ini penting bukan hanya untuk Indonesia, melainkan juga untuk negara-negara berkembang lain.
“Kunjungan ini bukan hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan,” jelasnya.
Discussion about this post