TERNATE, MPe — Penerimaan Bintara Polri 2024 posisi Kompetensi Kehumasan/IT di Polda Maluku Utara menyisakan masalah, pasalnya salah satu casis bernama Ramadhan H. Hairudin dengan nomor test 063537/P/0005 mengaku digugurkan oleh panitia seleksi secara sepihak.
Pada pengumuman kelulusan akhir yang digelar panitia seleksi daerah Polda Maluku Utara, Sabtu (6/7/2024).
Kuasa hukum Ramadhan, Bahtiar Husni mengatakan, Ramadhan telah melewati sejumlah proses seleksi, mulai dari tahap pemberkasan awal yang diikuti oleh 35 orang Casis.
Lulus pemberkasan Ramadhan lalu melalui proses seleksi selanjutnya yaitu test kesehatan pertama, psikolog lalu masuk pada tes akademik, juga dinyatakan lulus.
Tersisa 21 Casis, Ramadhan lalu masuk pada tahap perengkingan, bahkan di tahap ini Ramadhan berada pada rangking pertama dengan nilai yang sangat memuaskan, selanjutnya masuk pada tes kesehatan kedua.
“Dari perengkingan ke kesehatan kedua hanya ada 10 orang yang lolos perempuan 6 dan 4 laki-laki kemudian masuk pada tes Jasmani atau anthropometri hingga psiko kedua dan pemberkasan akhir hingga supervisi dan tim pusat hasilnya Ramadhan juga dinyatakan lulus,” kata Bahtiar saat melakukan konferensi pers Sabtu malam.
Mengejutkan, lanjut Bahtiar, Ramadhan lalu gugur pada tahapan pantukhir ketika diumumkan pada pukul 09.00 WIT (Sabtu pagi) yang diberitahu oleh panitia seleksi 2 jam sebelum pengumuman.
“Sekitar pukul 07.00 WIT dia dipanggil oleh panitia dan diberitahukan bahwa Ramadhan H Hairudin ini dinyatakan tidak lulus, sementara hasil pantukhir diumumkan jam 09.00 WIT,” akunya.
Yang lebih heran ungkap Bahtiar, pemberitahuan tidak lulus dari panitia ke Ramadhan tertanggal 3 Juli 2024, ternyata, sudah ada sejak 3 hari sebelumnya jelang hari kelulusan akhir.
Dimana, dalam isi pemberitahuan tersebut menyatakan Ramadhan Hi. Hairudin tidak lulus pada tahapan anthropometri melalui penilaian pusat. Padahal oleh panitia daerah sebelumnya sudah dinyatakan lulus dan tidak bermasalah.
“Dia dinyatakan tidak lulus pada tahap yang dia, sudah lalui yaitu tahap anthropometri, ini yang kami sesalkan sehingga kami berharap kapolda maupun kapolri dapat melihat hal ini karena ini terkait dengan nasib seseorang yang ingin menjadi abdi negara sebagai anggota polisi”
“Kami juga berharap kerja – kerja panitia seleksi ini dapat dilihat kembali kalaupun dia lulus dengan nilai luar biasa pada tahapan seleksi lalu kenapa dijatuhkan dengan cara – cara yang menurut kami sangat tidak profesional,” tandasnya.(**).
Discussion about this post