TERNATE – Remaja merupakan harapan dan garda terdepan dalam membentuk karakter bangsa yang berkualitas untuk menuju Generasi Emas di tahun 2045 dengan berperan aktif mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Oleh karena itu, remaja saat ini tentu saja membutuhkan penanganan dan informasi seluas-luasnya mengenai upaya-upaya penurunan dan pencegahan stunting sedari dini.
Salah satu program dari Generasi Berencana (Genre) yang digagas oleh BKKBN, terdapat rencana kerja pencegahan stunting yang disebut Implementasi Nyata Genre Cegah Stunting (INI GENTING). Implementasi Nyata Genre Cegah Stunting salah satunya adalah meningkatkan status gizi dan kesehatan remaja dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Merespon hal tersebut, Duta Genre Provinsi Maluku Utara Mudrika Abd. Asis Aji dan Nadya Zalsabilla Amari tidak kalah semangatnya dalam mengkampanyekan dan mengedukasi kepada teman-teman sebayanya melalui kegiatan Edukasi dan Aksi Gizi serta Pencegahan Anemia pada Remaja yang dilaksanakan lewat Podcast bersama Tribun Ternate, Jumat (23/02/2024).
Berdasarkan Data Profil Kesehatan Indonesia (Kemenkes, 2022), cakupan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri untuk pencegahan anemia pada tahun 2021 adalah 31,3 persen, yang mana persentase terendah ada pada Provinsi Maluku utara yaitu 2,1 persen.
“ Rendahnya cakupan pemberian TTD pada remaja putri di Provinsi Maluku Utara, bisa saja disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai anemia dan TTD ini. Remaja putri masih beranggapan bahwa TTD hanya untuk ibu hamil ”, terang Mudrika, Duta Putra Genre Maluku Utara.
Lebih lanjut Mudrika menjelaskan, bahwa hal ini perlu ditindaklanjuti. Karena periode remaja merupakan salah satu periode paling kritis dalam perkembangan manusia dan status kesehatannya akan berdampak pada fase kehidupan berikutnya.
Sementara Nadya, Duta Putri Genre Maluku Utara mengatakan, “ Kami, di sini sebagai perwakilan Duta Genre Maluku Utara mengajak teman-teman remaja untuk selalu memperhatikan kesehatan dan asupan gizi yang setiap harinya dikonsumsi. Dan juga menjaga pola hidup sehat dengan berolahraga secara teratur ”.
Nadya juga menyinggung untuk para remaja putri memperhatikan masa haidnya, agar tidak lupa mengkonsumsi TTD dan mencegah terjadinya rasa Lemah, Letih, Lelah, Lesu dan Lalai (5L) karena kehilangan darah rutin dalam jumlah banyak.
“ Kami sebagai Duta Genre juga sebagai role model diri sendiri dan teman-teman remaja lainnya dalam mengedukasi pentingnya pemenuhan gizi, memahami dan mempraktikkan perilaku hidup sehat serta berakhlak untuk menguatkan ketahanan remaja dalam menghadapi setiap fase kehidupan ”, tutup Nadya.
Keberadaan Duta Genre dalam kalangan remaja sangatlah penting. Mereka adalah agen perubahan dalam komunitasnya. Duta Genre diberdayakan dengan pengetahuan dan ketrampilan baru yang dapat berperan aktif dalam menyebarkan informasi serta memberikan dukungan pada teman-teman sebayanya. (**)
Discussion about this post