TERNATE- Ketua RW02/RT04 lingkungan Tabahawa, Kelurahan Moya, Kecamatan Kota Ternate Tengah, Maluku Utara (Malut), Bahrun Sama (52) diduga menjadi korban pengeroyokan oleh dua orang pria hingga mengalami sejumlah luka lebam.
Pengeroyokan terhadap ketua RW 02 ini, terjadi di lingkungan Blok C Gamayou, Kelurahan Kampung Makassar pada Selasa (12/6) lalu sekira pukul 15.00 WIT.
Selain mengalami luka lebam di wajah terdapat juga sejumlah luka sobek dibagian kepala dan memar hingga dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Chasan Boesoerie (RSUD-CB) Ternate.
Kejadian tersebut bermula saat korban pergi membeli minyak goreng. Usai membeli minyak goreng dirinya meminta satu mobil yang lain saling lawan arah agar mundur karena kebutulan sedang macet karena jalan begitu cukup sempit.
“Memang saya dengan motor, saya juga parkir sudah diluar dari badan jalan, makanya saya mencoba mengarahkan untuk mobil terlapor agar mundur, tapi mereka tidak terima,” kata Bahrun saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (17/7/2022)
Dengan arahan tersebut lanjut Bahrun, terlapor berinisial A dan TM itu tidak menerima dan mencoba untuk membalas dengan nada yang tinggi.
“Karena dia dengan nada tinggi, saya juga emosi dan sempat meludah ke arah mobil,” katanya.
Dari tindakan tersebut, dua terlapor langsung naik pitam langsung turun dari mobil dan mendorongnya hingga terjatuh dari motor.
“Sebelum turun, mereka lempar saya dengan botol minuman dari dalam mobil, kemudian turun dan langsung memukul saya,” ujarnya.
Selain memukul didepan kios kata Bahrun, dirinya sempat diseret kurang lebih 20 meter untuk dipukul kembali.
“Saya sempat lihat, salah satu dari mereka balik ambil kunci Inggris didalam mobil, tapi berhasil dilerai oleh sejumlah warga,” imbuhnya.
Dari kejadian tersebut, pihaknya sempat dibawa ke rumah RT setempat agar dilakukan mediasi.
“Sempat ke rumah RT, tapi karena kepala saya keluarkan banyak darah, makanya saya langsung dibawah ke RSUD-CB untuk mendapat perawatan,” tuturnya.
Setelah mendapat perawatan si RSUD-CB, pihaknya langsung ke SPKT Polres Ternate untuk membuat laporan resmi.
“Keluarga tidak menerima, makanya langsung buat laporan, makanya pihak keluarga juga minta agar kasus ini bisa diproses hingga tuntas agar kejadian serupa tidak lagi terjadi,” harapnya.
Terpisah, Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit melalui Kasi Humas, IPDA Wahyuddin membenarkan adanya laporan tersebut dan akan ditindaklanjut.
“Iya, laporan itu ada, yang pasti laporan itu akan kami tindak lanjuti,” singkat Wahyu. (**)
Discussion about this post