SANANA- Sejumlah Pemuda dan masyarakat di Desa Nahi, Kabupaten Kepulauan Sula menyayangkan sikap seorang guru ngaji Al-Qahar di desa itu yang diduga menghamili salah seorang santriwatinya.
Ketua Pemuda Desa Nahi, Ardi Umafagur ketika dihubungi publikmalut.news pada Senin (30/1) menyatakan penyesalannya atas tindakan yang dilakukan seorang guru mengaji Al-Qahar di Kepulauan Sula yakni Ahmad alias AT sudah mengajarkan anak didik selama lima tahun dan santri/santriwati sebanyak ratusan orang.
“Jujur saja, kami warga Desa Nahi menyayangkan tindakan amoral yang menghamili salah seorang santriwati, sebut saja Mawar, sehingga masyarakat meminta agar Pemkab Kepulauan Sula segera membubarkan aktivitas pengajian Al-Qahar,” katanya.
Sebab, dikhawatirkan nanti terjadi tindakan seperti dilakukan Ahmad Alias AT, karena akan merusak masa depan anak didik
Sementara itu, pihaknya juga akan melaporkan tindakan guru mengaji di Desa Nahi yang melakukan tindakan bejat dan tidak terpuji ke kepolisian setempat. (**)

