TOBELO- “Bersihkan sudut pikiran Anda dan kreativitas akan langsung mengisinya”. Kalimat tersebut merupakan moto kebersihan yang bisamenghipnotis anak usia dini dan remaja agar terbiasa menjaga lingkungan.
Kali ini, Gerakan Sekolah Peduli Lingkungan digagas bagi siswa-siswi jenjang SD hingga SLTA khususnya yang berada di Kecamatan Tobelo dan sekitarnya.
Kegiatan perdana gerakan volunteer (sukarela) dipusatkan di seputaran monumen Air Nusantara kawasan pemerintahan Halmahera Utara (Halut), Jumat (22/07).
Johana Tandisala, selaku fasilitator kegiatan yang juga dosen di Politekhnik Padamara didampingi rekan dosennya Radios Simanjuntak dan Ahsun Inayati menyatakan, kegiatan tersebut pesertanya kurang lebih 40 siswa dari 4 sekolah SMA dan SMP.
Hanya saja ada yang mengalami kendala sehingga belum bisa mengikuti kegiatan yang dimaksud.
Pada awal kegiatan, para siswa-siswi diminta agar membersihkan area sekitar Monumen Air Nusantara. Selanjutnya peserta kegiatan diberikan materi edukasi tentang sampah dan dampaknya, serta upaya meminimalisir sampah.
“Peserta kegiatan juga diberikan pemahaman tentang pentingnya pohon dan hutan kota bagi area perkotaan seperti Tobelo untuk mengurangi polusi dan suhu panas,” tandas Johana.
Salah satu fasilitator, Ahsun Inayati, yang juga salah seorang ASN Pemda Halut turut memberikan motivasi bagi peserta kegiatan agar berupaya meminimalisir penggunaan produk dengan kemasan sampah plastik seperti air mineral serta berupaya memanfaatkan sampah organik menjadi kompos.
Akademisi dari Uniera Halut, Radios Simanjuntak dalam kesempatan ini juga menyebutkan bahwa gerakan Sekolah Peduli Lingkungan merupakan inisiatif yang dikembangkan sebagai tindak lanjut dari kegiatan kunjungan Tim Pemda Halut di Polandia beberapa waktu lalu.
Dimana, tim telah belajar bagaimana warga masyarakat berupaya berpartisipasi bagi pembangunan daerahnya secara sukarela (volunteer) pada berbagai bidang seperti sosial, lingkungan hingga pemadam kebakaran.
“Gerakan Sekolah Peduli Lingkungan akan dilaksanakan secara berkelanjutan pada setiap Hari Jumat pagi bagi siswa SD dan SLTP di Monumen Air Nasional dan Pantai Tanjung Pilawang secara bergantian, serta bagi siswa SLTA pada setiap Hari Jumat sore di pasar Wosia,” katanya.
Olehnya itu, iharapkan melalui kegiatan yang berkelanjutan, akan menghasilkan dampak postif, baik bagi lokasi kegiatan, bagi siswa berupa perubahan perilaku yang ramah lingkungan serta bagi masing-masing sekolah.
Demikian ditutup oleh Radios Simanjuntak yang juga merupakan Ketua harian Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (FORDAS) Dukono Halut. (al)