TERNATE- Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku Utara (Malut) bakal mengusut insiden tenggelamnya KM. Cahaya Arafah di perairan Desa Tokaka, Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel)
Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Malut Kombes Pol. R Djarot Agung Riadi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (19/7/2022) mengatakan, proses penindakan hukum berupa penyelidikan dan penyidikan akan dilakukan setelah usai proses evakuasi dan pencarian terhadap korban kapal tenggelam, karena saat ini ujar Djarot, pihaknya masih terfokus dalam upaya itu.
“Masih fokus ke evakuasi korban dulu baru nanti kita lihat proses selanjutnya,” kata Djarot.
Ia katakan, nantinya dalam proses penyelidikan dan penyidikan akan dilakukan pada data penumpang sesuai manifest dan jumlah penumpang yang berbeda sesuai dari hasil penyelidikan dan laporan dari saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian.
“Kita masih mendata atau mengiventarisir kira-kira siapa-siapa yang belum terdata dan yang belum ditemukan, nanti kalau itu semua sudah selesai baru kita lihat kesalahannya dan jika ada prosedur yang salah maka tentunya akan kita proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Dirinya juga menghimbau kepada warga masyarakat yang ingin melakukan aktivitas melaut atau bepergian menggunakan kapal laut agar lebih memperhatikan faktor cuaca yang dikeluarkan dari BMGK maupun instansi terkait lain.
Sekedar diketahui pada Senin (18/7) kemarin, Kapal KM. Cahaya Arafah berangkat dari Pelabuhan Bastion Ternate menuju ke Desa Samo, Kecamatan Gane Barat Utara namun di perairan desa Tokaka, kapal tersebut dilaporkan tenggelam akibat cuaca buruk, 13 penumpang pun dinyatakan hilang pada insiden naas itu. (**)