TERNATE- Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku Utara tengah mendalami dan menyelidiki penyebab ledakan speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate yang terjadi pada Minggu malam, 2 Februari 2025.
“Kami akan terjunkan tim Gakkum Ditpolairud untuk dalami insiden tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan satu wartawan Metro TV, Sahril Helmi, hingga kini masih dinyatakan hilang,” kata Direktur Ditpolairud Polda Maluku Utara, Kombes Pol Azhari Djuanda Azhari saat pertemuan dengan sejumlah wartawan pada Jumat.
.
Dia menyatakan bahwa pihaknya akan mendalami penyebab ledakan yang menyebabkan korban jiwa tersebut.
“Kami juga akan terus mendalami ini, apa penyebabnya sampai terjadi ledakan dan menyebabkan korban jiwa, tentunya kami dalami ini, karena Basarnas juga akan melakukan penyellidikan di internal,” ujar
Azhari mengungkapkan bahwa ia telah memerintahkan Kepala Seksi Penegakan Hukum (Kasi Gakkum) untuk melakukan penyelidikan awal dengan mengumpulkan keterangan terkait insiden tersebut.
“Saya sudah perintahkan Kasi Gakkum untuk melakukan penyelidikan awal dulu, untuk mencari keterangan dalam mendalami ini,” ungkapnya.
Selain itu, pihak Basarnas juga akan melakukan audit internal untuk mengetahui penyebab ledakan.
“Ini tentunya akan didalami pihak Basarnas dan melakukan audit internal dari mereka, apakah mereka dan kami akan bergabung atau tidak nanti lihat ke depan,” tambah Azhari.
Hingga hari kelima pasca-kejadian, pencarian terhadap Sahril Helmi masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Sebelumnya, speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate meledak di perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, saat berlayar menuju operasi evakuasi pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 WIT. Insiden ini mengakibatkan tiga orang tewas dan satu wartawan hilang.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi mengenai penyebab ledakan hingga hasil penyelidikan resmi diumumkan.
Dalam insiden meledaknya speedboat milik Basarnas Ternate itu, terdapat 11 orang masuk tim SAR gabungan melakukan pencarian nelayan hilang.
Sedangkan, tiga korban dinyatakan meninggal dunia yakni anggota Polairud Bharatu Mardi Haji dan dua anggota Basarnas yakni Fadli Malagapi dan Riski Esa serta satu wartawan Kontributor Metro tv dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian di hari kelima. (**)

