WEDA,MPe – Keracunan makanan yang dialami masyarakat dan karyawan PT. Tempopress International Delivery (TID) yang merupakan subkontraktor BPN melalukan pertemuaan dengan Disnakertrans halteng yang bertempat di site bpn pada Rabu (22/01/2025).
HSE Supervisor PT. TID, Winduwan Adi Putra mengatakan, dimana aktifitas pemberian makanan yang di laksanakan oleh perusahan kepada karyawan.
Catering yang menyedia makan ada dua layanan catering berbeda, yang catering pertama Dalam pemberian makanan itu ada tiga kali penyajian, makanan siang, malam serta makanan tengah malam (dini hari), bagi karyawan sif malam, catering kedua menyediakan sarapan pagi,” ungkapnya pada saat pertemuan dengan Disnakertrans halteng.
Penerapan kita di perusahan sebelum aktifitas kita laksanakan brifing lalu kita bagikan makanan sarapan pagi, pada selasa (22/01) kemarin kita tidak beroperasi karena ada Pemalangan di site bpn.
Setelah brifing karyawan mengambil sarapan pagi, ada sebagian makan di lokasi site ada juga di bawa pulang oleh karyawan untuk keluarga di rumah,” katanya.
Pada saat di bawa ke rumah ada sebagian di makan oleh istrinya dan ada juga di makan oleh anaknya, sehingga berdampak kepada masyarakat yang notabene keluarga karyawan.
Pada saat informasi keracunan tidak bersamaan antara satu sama lain, karena tidak ada aktifitas kerja, beda kalau ada aktifitas otomatis akan terjadi keracunan masal,” cetusnya.
Karena rentang waktu berbeda jadi kita mendapat informasi dari korban satu ke korban lainnya dengan jam dan Waktu berbeda.
Awalnya satu karyawan yang memgalami keracunan di site , belum selesai penanganan medis kami mendapat laporan bahwa ada korban lain,” tambahnya.
Karena keterbatasan tenaga kesehatan dan alat kesehatan maka perusahaan langsung mengambil langkah cepat untuk mendapatkan pertolongan korban di larikan ke puskesmas sagea.
Korban keseluruhan berjumlah 68 korban yang terdiri dari 40 karyawan dan 28 korban masyarakat yang juga keluarga karyawan.
Dari 68 korban alhamdulliah sudah kembali dan tinggal satu korban balita yang masih di rawat insentif di RSUD Weda.
Hasil kordinasi dengan dokter RSUD Weda keadaan balita tersebut sudah berangsur membaik dan mendapatkan pengawasan dari dokter RSUD Weda.
Untuk penyebab keracunan kami perusahan belum bisa menjawab karena dari pihak kepolisian dan dinas kesehatan sudah mengambil sampel Makanan yang masih utuh terbungkus, muntah korban untuk pemeriksaan di laboratorium.
Kami dari perusahan meminta maaf kepada korban, keluarga korban serta masyarakat atas insiden ini,kedepan kita akan lebih teliti dan berhati – hati mengenai catering.
Alhamdulillah kejadian ini tidak sampai memakan korban meninggal dunia,” tutupnya.(ril)

