TERNATE – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Maluku Utara (Malut), mengelar dialog Penyuluh Lintas Agama. Di gelar di hotel Safirna, kota Ternate, Sabtu (21/12/2024) dengan menghadirkan narasumber Dr. Adnan Mahmud dan Dr. Sahjad M. Aksan dan tokoh agama Katolik, Pastor Aloysius Matruty. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala Kemenag Malut, Dra. Amar Manaf ini mengambil tema ‘Menumbuhkan Moderasi Beragama Untuk Kemanusiaan’.
Ketua tim Kerja dan Kerukunan Umat Beragama (KKUB) Kanwil Kemenag Malut, Safri Kamaria, mengatakan, kegiatan ini melibatkan seluruh penyuluh lintas agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konhucu.
“Kegiatan ini adalah dialog sehari yang pesertanya adalah seluruh penyuluh lintas agama. Kita laksanakan dengan mengundang narasumber dari akademisi baik dari Muslim, Katolik maupun Kristen,” jelas Safri, diwawancarai pada sela – sela kegiatan.
Kemenag Malut, kata Safri, mendukung semua perayaan hari keagamaan, salah satu contohnya seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Momentumnya juga tepat ya saya kira terkait dengan perayaan natal dan tahun baru terutama saudara – saudara kita yang beragama Kristen, semoga perayaan natal dan tahun baru ini membawa keberkahan bagi kita semua, tentunya Kanwil Kemenag Malut senantiasa untuk mendukung segala bentuk perayaan yang dilakukan oleh umat beragama entah itu Kristen, Hindu, Budha, Katolik maupun konhucu,” ungkapnya.
Dia mengatakan, sesuai tema yang diusung yakni ‘Membumikan Moderasi Beragama untuk kepentingan Umat Manusia’. “Artinya moderasi beragama itu yakni cara pandang dan perilaku umat dalam beragama. Itu yang ingin di diskusikan dengan para penyuluh,” ujarnya.
Safri berharap, para penyuluh lintas agama ini bisa menjadi corong penyebaran kebaikan dan kerukunan umat beragama. “Karena moderasi beragama itu ya ujung – ujungnya adalah kemaslahatan umum tentang kemanusiaan. Yang sedang gencar dilaksanakan oleh Kemenag,” terangnya.
“Dan salah satu tujuan yaitu kita memberi pesan baik kepada seluruh umat agar tetap menjaga hubungan baik dan toleransi beragama di tengah keberagaman masyarakat,” pungkasnya. **

