WEDA,MPe– Pekan Olahraga Provinsi (Porpov) Maluku Utara (Malut) ke IV tahun 2022 yang dilaksanakan di kota Ternate tercoreng dengan sikap wasit cabor bola volly putra yang memimpin antara bola volly putra Jalteng dan bola volly putra kota Ternate (Koter).
Morobi Gama Pelatih voli Nasional sekaligus pelatih bola volly putra dan putri Jalteng mengatakan, pihaknya sangat dirugikan oleh sikap wasit PBVSI Malut.
Dimana, wasit atas nama Semi yang memimpin antara volly putra Halteng dan kota Ternate (Koter) yang berlangsung di lapangan Hale Sigi tanah mesjid pada Minggu (4/9/2022).
“Sikap tidak terpuji terperlihatkan saat memimpin tim bola volly putra Halteng dan kota Ternate dengan cara ingin memenangkan bola volly kota Ternate pada pertandingan tersebut,” ungkap Morobi Gama, saat dikonfirmasi wartawan.
Lanjut Obi sapaan pelatih, pelangaran di set ke tiga dengan skor sementara Halteng 1-1 kota Ternate.Diset ke tiga kota ternate poin 24 dan Halteng poin 23.
Dimana tim kota melakukan service bola dan tim Jalteng menerima dan menyerang, yang terjadi saat pertandingan di blok oleh dua orang pemain kota Ternate yang nyatanya diblok kena salah satu tangan pemain kota Ternate.
Kemudian terjadi insiden tersebut , lalu wasit mengambil keputusan bahwa poin berada di kota Ternate karena tidak menyentuh tangan salah satu pemain kota Ternate.
“Sehingga, keputusan wasit memutuskan dan mengambil keputusan set ke tiga oleh tim kota Ternate,” kesalnya.
Kapten bola volly Halteng mengambil tindakan protes terhadap wasit, namun tidak dilayani protes tersebut dan mengusir kapten halteng untuk bergabung bersama tim untuk melanjutkan pertandingan ke set selanjutnya (set ke 4).
Sebenarnya keputusan wasit yang sangat merugikan tim dapat di katakan protes oleh kapten tim, karena tidak dilayani dan diusir etika wasit dinilai merugikan tim bola volly Halteng,” tambahnya.
Karena kapten berhak melakukan protes terhadap wasit, namun interigitas wasit yang memimpin sudah berbuat curang atau berpihak kepada tim kota Ternate.
“Sehingga tim Halteng menarik diri dari pertandingan semi final bola volly putra,” katanya.
Kami mempertahankan harga diri dari pada kalah atau menang yang di buat oleh keputusan wasit berpihak kota Ternate.
Sampai sekarang tidak ada jawaban dari komite pertandingan dan panitia dalam hal ini panitia cabor bola volly apakah akan melanjutkan atau tidak.
Hal ini sudah diketahui oleh ketua KONI Halteng, Edi Langkara sekaligus pembina kontingen dari Halteng, agar pertandingan yang sangat merugikan tim bola volly ditindaklanjuti oleh panitia.
Bilamana tidak ditindaklanjuti maka seluruh cabor dan atlet, pelatih serta offisal menarik diri dari Porpov yang dilaksanakan.
Walaupun acara tersebut belum usai Demi harga diri kabupaten Halteng daripada merebut juara tapi tidak dijunjung tinggi sportifitas pemain, offisal, pelatih dan wasit serta panitia. (ril)