HALSEL – Wakil Gubernur Maluku Utara (Wagub Malut), H. Sarbin Sehe, memimpin langsung rangkaian kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di dua lokasi berbeda di Halmahera Selatan (Halsel), yakni Desa Tomori dan Desa Labuha, pada Minggu (28/12). Agenda ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan laju inflasi dalam perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Wagub menekankan bahwa program ini merupakan langkah konkret pemerintah daerah untuk hadir di tengah masyarakat. Bahwa sejak November hingga Desember 2025, Pemerintah Provinsi telah menyelenggarakan pangan murah di 72 titik di seluruh wilayah Maluku Utara.
”Fokus kami adalah memastikan kesejahteraan keluarga di dapur, terutama pada momen besar seperti Natal, Tahun Baru dan Idul Fitri. Kami juga ingin memastikan masyarakat paling membutuhkan yang terdata dalam sistem dapat merasakan dampak dari kegiatan ini,” katanya.
Adapun rincian 1 paket sembako yang disalurkan melalui Dinas Perindag Malut di Desa Tomori meliputi: komoditas Beras 5 kg, gula pasir 2 kg dan minyak goreng 2 liter dengan harga total Rp50 ribu.
Dari jumlah itu, total paket yang disediakan sebanyak 2 ribu paket, atau dengan kata lain disediakan total beras 10 ton, gula pasir 4 ton dan minya goreng 4 ribu liter.
Sementara di Desa Labuha menurut Kadis Pangan Malut, Deny Tjan, pihaknya menyediakan 1.000 paket sembako murah, dengan total stok yang disediakan mencapai 9 ton, yang terdiri dari 5 ton beras, 2 ton gula pasir, dan 2 ribu liter minyak goreng.
Kegiatan di dua Desa ini menjadi istimewa berkat kolaborasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. Betapa tidak, paket subsidi dari Dinas Perindag dan Dinas Pangan, dengan harga Rp50 ribu per paket itu, akhirnya diumumkan oleh Bupati Halmahera Selatan, Bassam Kasuba, bahwa pihaknya menanggung biaya per paket sembako sehingga masyarakat setempat bisa mendapatkannya secara gratis.
Menutup rangkaian acara itu, Wagub menitipkan pesan perdamaian bagi seluruh masyarakat Halsel. Ia mengajak warga untuk menjaga tiga pilar utama persaudaraan yakni, persaudaraan seagama, persaudaraan kebangsaan dan persaudaraan kemanusiaan.
”Nilai tertinggi adalah kemanusiaan, di mana kita saling memanusiakan tanpa memandang perbedaan. Semoga semangat Natal ini mempererat silaturahmi kita semua,” pungkasnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Wakil Bupati Halsel, Sekda, tokoh agama, perangkat desa dan masyarakat. (**)
