TERNATE – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum terus memperkuat ketahanan wilayah terhadap bencana alam melalui Pembangunan Pengendali Sedimen di Sungai Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Proyek ini merupakan tindak lanjut dari bencana banjir bandang Sungai Rua pada 25 Agustus 2024 yang menimbulkan kerusakan dan korban jiwa di kawasan tersebut.
Dan melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, pembangunan dua unit Sabo Dam tengah dilaksanakan pada tahun 2025 ini.
Upaya ini, merupakan tahap awal dari rencana pembangunan 20 Unit Sabo Dam yang tersebar di wilayah rawan lahar Gunung Gamalama. Selanjutnya, tiga unit tambahan akan dibangun pada tahun 2026 di lokasi priontas lainnya.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo yang meninjau langsung lokasi pembangunan pada 28 Agustus 2025, menyampaikan, bahwa Sabo Dam berperan penting sebagai benteng perlindungan masyarakat dari sedimen, sekaligus wujud nyata pembangunan infrastruktur yang melindungi rakyat dan menjaga lingkungan.
Sementara itu, Kepala Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Maluku Provinsi Maluku Utara, Muhammad Yunus, menjelaskan bahwa sabo Dam dirancang untuk menahan material batu, pasir, dan lumpur dari hulu sungai, sehingga dapat mengurangi risiko banjir bandang di kawasan padat permukiman, fasilitas unum serta kebun warga sekitar.
“Selain fungsi teknis, Sabo Dam Sungai rua juga dapat berfungsi sebagai kawasan pariwisata dan diharapkan memberikan dampak sosial serta ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Dukungan terhadap pembangunan ini juga datang dan masyarakat setempat, Lurah Rua, Ma’ruf M. Saleh, menyampaikan, bahwa warga sangat mendukung dan membutuhkan pembangunan Sabo Dam Rua,
“Karena, keberadaannya dinilai sangat penting dalam menahan debit air besar saat hujan deras dan juga mential proses pekerjaan berjalan aman dan lancar serta berharap ke depan dapat dibangun tambahan Sabo Dam di lokasi yang sama untuk memperkuat perlindungan kawasan,” tuturnya
Perlu diketahui, Pembangunan Sabo Dam Rua menjadi bagian dari program nasional dan sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, serta masuk dalam inisiatif Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak.
Dengan beroperasinya dua sabo dam pada tahap awal ini, Temate kini memiliki perisai baru dari ancaman lahar dingin Gunung Gamalama, sekaligus simbol hadirnya negara dalam menjaga keselamatan rakyat. **

