TERNATE – Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku Utara (Malut) mengimbau, nelayan di Malut agar tidak menggunakan bahan peledak bom pada saat menangkap ikan. Karena bisa mengakibatkan kurangnya populasi ikan dan rusaknya terumbu karang.
“Gunakan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan, jangan pakai bom,” tegas
Direktur Polairud Polda Malut, Kombes Pol. Azhari Juanda melalui Kepala Sub Direktorat Pembinaan Hukum (Kasubdit Gakkum), Kompol Riki Arinanda saat ditemui, Selasa (7/10).
Lanjutnya, khususnya kepada masyarakat pesisir, jika melihat atau menemukan adanya aktivitas nelayan nakal supaya segera melaporkan ke anggota Markas Unit (Unit) yang ada di Kabupaten/Kota tempat tinggalnya atau bisa melakukan pengaduan berupa informasi ke media sosial (medsos) Instagram dan tiktok dengan nama akun : GAKKUMAIRUD _ MU agar segera ditindaklanjuti.
“Apabila masyarakat atau rekan-rekan menemukan pelanggaran di pesisir pantai, pelabuhan dan laut, rekan-rekan bisa melaporkan ke media sosial yang kami sudah sediakan. Supaya kami bisa menindaklanjuti dengan menurunkan tim,” pintah Riki.
Mantan Wakapolres Ternate ini mengatakan, saat ini sudah sebanyak 14 kasus yang ditangani oleh Subdit Gakkum Polairud Polda Malut. 7 kasus diantaranya berasal dari laporan masyarakat.
“Tapi informasinya yang diberikan ke kami harus jelas supaya kami tindaklanjuti dan menurunkan tim dengan jelas. Karena hampir setengahnya yang kami tangani saat ini informasinya dari masyarakat yang sangat akurat, di mana lokasinya dan siapa orangnya, dan kami turunkan tim dan alhamdulillah hasilnya bagus,” ungkapnya.
Pengaduan tersebut dilaporkan ke yang bisa dijangkau, jika tidak ke Marnit langsung saja ke akun medsos yang bisa diakses melalui gadget. Sehingga Tim Subdit Gakkum bersama Marnit setempat bergerak untuk menindakklanjuti.
“Seperti misalnya di Kabupaten Halmahera Selatan, ada Marnit Bacan dan juga Marnit Obi. Selain itu ada kapal BKO yang kami sudah siagakan di sana, dan juga di beberapa wilayah perairan yang tersebar di Maluku Utara,” tandas Kompol Riki Arinanda.**