Sebagai upaya proaktif menanggulangi dampak negatif di era digital, Bidang Humas Polda Maluku Utara menggelar kegiatan Temu Netizen dengan siswa-siswi SMK Negeri 5 Tidore Kepulauan, Sofifi, Jumat (3/10/2025).
Kegiatan yang mengusung tema “Bijak dan Cerdas dalam Bersosial Media” ini bertujuan membekali generasi muda dengan pengetahuan dan etika dalam bermedia sosial.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Pamin II Subbag Renmin Bidhumas Polda Malut, IPDA Zulkifli Kodja, S.H., beserta personel Bidhumas serta melibatkan Duta Humas Polda Malut sebagai narasumber.
Dalam sambutan pembukaannya, IPDA Zulkifli Kodja menegaskan komitmen Polri dalam mendukung edukasi literasi digital. “Tugas kita disini adalah untuk memberikan edukasi dan literasi digital kepada para siswa. Melalui kegiatan ini, kami berharap para siswa dapat memahami pentingnya penggunaan media digital secara bijak, cerdas dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Pada sesi inti, Duta Humas Polda Malut memaparkan secara rinci dampak ganda dari media sosial. Di satu sisi, platform digital ini membawa dampak positif seperti meningkatkan koneksi sosial, akses informasi yang cepat, membuka peluang bisnis, menjadi sumber inspirasi, serta wadah untuk aktivisme sosial.
Namun di sisi lain, Duta Humas juga memperingatkan sejumlah dampak negatif yang mengintai, seperti risiko kecanduan, penyebaran misinformasi atau hoaks, gangguan kesehatan mental, dan praktik perundungan siber (cyberbullying).
“Segala sesuatu memiliki dua sisi, termasuk media sosial. Kunci utamanya ada pada penggunanya. Kitalah yang harus bisa mengendalikan, bukan dikendalikan oleh gawai dan media sosial,” pesannya.
Pemaparan kemudian dilanjutkan dengan edukasi hukum yang menyoroti maraknya peredaran hoaks. Duta Humas menjelaskan bahwa menyebarkan berita bohong yang dapat menyesatkan dan menimbulkan keresahan publik merupakan tindak pidana yang diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Terpisah, Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Pol. Bambang Suharyono, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi preemtif Polri untuk membangun literasi digital sejak dini.
“Ini adalah investasi keamanan yang paling fundamental. Dengan membekali anak-anak kita dengan pemahaman yang benar tentang literasi digital, kita tidak hanya melindungi mereka dari kejahatan siber dan informasi palsu, tetapi juga membangun pondasi yang kuat untuk menciptakan ekosistem digital Indonesia yang sehat, positif dan berintegritas,” ujar Kabid.
Kabid menambahkan, sosialisasi kepada generasi muda menjadi penting karena merekalah pengguna paling aktif yang sekaligus paling rentan terpapar dampak negatif dunia maya. “Kami ingin mereka menjadi agen perubahan yang menyebarkan kebaikan dan kebenaran di ruang digital,” tutupnya. (**)