TERNATE,MPe – Sesuai Data yang di rilis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Malut, pada semester I tahun 2025 jumlah penduduk miskin di Halteng 6,44 ribu jiwa.
Jumlah ini menempatkan Halteng sebagai daerah dengan jumlah penduduk miskin terendah ketiga di Malut, setelah Pulau Morotai dan Pulau Taliabu.
Jumlah penduduk miskin di kabupaten Halmahera Tengah terus menurun 3 tahun belakangan. Kondisi ini membuat posisi Halteng yang sempat memuncaki klasemen Daerah dengan penduduk miskin terbanyak di provinsi Maluku Utara terus menurun.
Angka ini menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Pasalnya pada Maret 2024, angka penduduk miskin di Halteng masih sebesar 10,71 persen atau 10.672 jiwa.
Sementara pada tahun 2023, angka penduduk miskin di Halteng mencapai 11,44 persen atau sekitar 13.492 jiwa. Sedangkan pada tahun 2022 jumlah penduduk miskinnya mencapai 12 persen.
Sejak tahun 2023, Pemda Halmahera Tengah telah melaksanakan berbagai program strategis pengentasan kemiskinan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan. Beberapa program unggulan yang telah berjalan antara lain:
Pemberian insentif bagi lansia sebesar Rp 400.000/bulan untuk 3.029 penerima
Insentif bagi anak yatim sebesar Rp 500.000/bulan untuk 1.711 penerima;
Insentif bagi janda dan orang tua tunggal sebesar Rp 500.000/bulan untuk 773 penerima;
Insentif bagi penyandang disabilitas sebesar Rp 500.000/bulan untuk 481 penerima.
Selain itu, masyarakat Halmahera Tengah juga menikmati layanan kesehatan gratis, berupa bebas biaya pengobatan dan perawatan di seluruh pusat pelayanan kesehatan di wilayah kabupaten.
Seluruh program ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Alokasi Dana Desa (ADD), Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kebijakan pro rakyat sebagai bagian dari upaya mempercepat pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan secara menyeluruh di daerah.(**)