TERNATE– Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara, Husni Bopeng, melaksanakan masa reses dengan menyerap aspirasi masyarakat di Kelurahan Salahudin, Kota Ternate.
Dalam kesempatan tersebut, Husni yang juga Koordinator Komisi II DPRD Malut bidang Ekonomi, Perikanan, Koperasi, dan Keuangan, menegaskan pentingnya mendengar langsung isi hati masyarakat, khususnya perempuan, yang sering kali bingung harus menyampaikan keluhannya ke mana.
Menurut Husni, hasil dari reses ini nantinya akan dibawa ke paripurna DPRD untuk kemudian ditindaklanjuti menjadi program Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
“Kami berharap adanya masukan sebanyak-banyaknya dari warga. Kehadiran kami di Salahudin ini tidak hanya mendengar, tetapi juga mendorong adanya kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi masyarakat,” jelas legislator Partai Nasdem itu.
Salah satu usulan yang mengemuka dalam pertemuan tersebut adalah kebutuhan peralatan bengkel. Menurut Husni, pembentukan kelompok perbengkelan akan membantu mengurangi angka pengangguran.
Ia menambahkan, selama ini usulan warga sering kali terpangkas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
“Misalnya, dari kelurahan ada 10 usulan, naik ke kecamatan tinggal 5, dan yang direalisasikan hanya satu karena keterbatasan anggaran. Maka melalui reses, kami coba akomodir kebutuhan yang benar-benar mendesak,” jelasnya.
Selain kebutuhan perbengkelan, warga juga menyampaikan berbagai keluhan mendesak lainnya. Di antaranya persoalan drainase yang kerap menjadi masalah di sejumlah titik, serta kebutuhan infrastruktur sekolah. Husni menjelaskan bahwa pembangunan SMA menjadi kewenangan provinsi, sementara SD dan SMP menjadi tanggung jawab kabupaten/kota.
Dalam dialog tersebut, Sekretaris Kelurahan Salahudin, Nona, mengungkapkan adanya miskomunikasi terkait bantuan UMKM yang tidak melalui kelurahan.
Sementara Eka, perwakilan RT Salahudin, menyampaikan permintaan bantuan untuk Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), khususnya karpet, serta dukungan bagi UMKM dan kesejahteraan guru ngaji.
Awin, perwakilan pemuda Salahudin, berharap ada perhatian untuk fasilitas olahraga dan sarana perbengkelan bagi pemuda. Sedangkan Muhajir Yahya mempertanyakan status jalan penghubung dari Salahudin menuju Tabahawa yang hingga kini belum jelas. Dari kalangan pedagang, Irma meminta dukungan pemerintah dalam penyediaan kemasan plastik guna meningkatkan daya saing produk lokal.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Husni Bopeng menegaskan bahwa pihaknya akan mengutamakan kebutuhan yang berhubungan dengan UMKM.
“Usulan karpet untuk masjid akan diakomodir, tetapi harus melalui proposal resmi. Sementara itu, untuk mendukung UMKM, kami berencana melakukan pengadaan mesin molen agar masyarakat dapat lebih berkembang secara ekonomi,” jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh usulan warga ini akan diakomodir dalam Pokok Pikiran (Pokir) DPRD tahun 2026. Khusus untuk program perbengkelan, masyarakat diminta menyusun proposal dengan melibatkan minimal lima orang agar dapat diproses lebih lanjut.
“Semua masukan dari warga Salahudin ini sangat penting. Kami berkomitmen memperjuangkannya di DPRD agar benar-benar berdampak bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Husni. (**)