Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda Laos menyatakan, tidak ada ruang bagi kelompok separatis, intoleran hingga kelompok radikal, karena berbeda-beda tetapi satu dan jangan membuat perpecahan.
“Tentunya, Pemprov Malut, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri melalui Densus 88 atas upaya Mulia mendampingi dan membina warganya untuk ikrarkan diri terhadap NKRI,” kata Gubernur Malut, Sherly Tjoanda Laos pada Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80, Minggu (17/8/2025).
Seperti diketahui, sebanyak 30 orang yang sebelumnya tergabung ke dalam anggota Negara Islam Indonesia (NII) memilih untuk kembali bergabung dengan NKRI.
Pengucapan sekaligus penandatangan Ikrar NKRI ini disaksikan langsung oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda bersama Forkopimda Malut pada Minggu (17/8/25) bertempat di Sofifi,rumah dinas Sekretaris Daerah.
Gubernur juga mengingatkan, Maluku Utara adalah rumah bersama, meskipun kita berbeda tapi tetap satu. Karena persatuan jauh lebih mulia daripada perpecahan.
Pengucapan ikrar dari 30 anggota NII ini sebagai simbol komitmen bersama terhadap NKRI. Gubernur dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Indonesia adalah negara yang besar yang memiliki suku, agama, budaya dan bahasa yang berbeda. Tapi sejak awal pendiri bangsa kita telah sepakat untuk menegakan Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai pondasi persatuan.
Menurutnya, meskipun kita menyadari dengan kekayaan keberagaman yang dimiliki tentu ada tantangan. Seperti adanya gerakan gerakan yang menolak pancasila dan mengancam kedaulatan negara.
Oleh karena itu, hari ini sangat bersejarah, kita menyaksikan bersama saudara-saudara kita yang kembali ke pangkuan NKRI dengan penuh keadaran dan ikhlas.
Gubernur juga mengaskan tidak ada lagi ruang bagi paham separatis, radikalisme dan intoleransi di tanah ini.
Gubernur berharap, untuk terus menjaga Maluku Utara dan Indonesia agar tetap berdiri dari generasi ke generasi. (**)