HALSEL– Warga Desa Bokimiake, Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, masih hidup dalam keterbatasan akses listrik yang memadai.
Meskipun jaringan dan meteran telah terpasang sejak lama. Ironisnya, hingga kini masyarakat setempat belum pernah menikmati pasokan listrik secara konsisten dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Menurut salah satu warga Desa Bokimiake, Mujid R. Muhammad, upaya untuk mendapatkan listrik telah dilakukan masyarakat dengan penuh semangat dan tanpa pamrih.
Mereka bahkan bergotong royong menebang pohon sagu, kelapa, dan pala demi membuka akses bagi jaringan listrik tanpa menerima imbalan sedikit pun.
“Mulai dari pemasangan meteran sampai sekarang, masyarakat belum pernah merasakan listrik menyala secara normal. Bahkan, kerja bakti kami untuk membersihkan jaringan tak pernah direspons oleh petugas. Mereka selalu beralasan tidak memiliki dana operasional,” ungkap Mujid.
Mujid menjelaskan bahwa listrik di Bokimiake sempat menyala dari pukul 18.00 Wit hingga pagi hari, tetapi hanya berlangsung dalam waktu yang sangat terbatas dan tidak konsisten. “Sudah hampir satu tahun ini, baru sekali listrik menyala. Itupun tidak bertahan lama. Sekarang, sudah sekitar sepuluh malam listrik terus padam,” katanya.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat masyarakat telah menunjukkan komitmen besar demi kemajuan desa mereka, termasuk dalam hal akses terhadap listrik. Namun, semangat itu tak sejalan dengan kinerja petugas PLN Unit Kayoa Barat, yang dinilai lalai dan tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap pelayanan publik.
“Masyarakat sudah bantu bersihkan jalur jaringan, tapi dari pihak PLN tetap tidak ada respon untuk menyalakan listrik. Kami harap ada evaluasi terhadap petugas di unit PLN Kayoa Barat,” tegas Mujid.
Kekecewaan warga semakin mendalam karena selama ini mereka hanya menerima janji tanpa realisasi. Keberadaan listrik seharusnya menjadi hak dasar masyarakat, bukan kemewahan yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang.
Warga Bokimiake kini hanya bisa berharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah maupun PLN pusat untuk segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini. Bagi mereka, cahaya listrik bukan hanya soal penerangan, tapi juga harapan akan kehidupan yang lebih layak.
Sementara itu, Pimpinan Unit PLN Kayoa Barat hingga kini belum terkonfirmasi terkait keluhan warga Desa Bokimiake tersebut. (**)