
TERNATE – Wilayah Maluku Utara dalam sepekan kedepan masih berpotensi terjadinya cuaca ekstrem, seperti angin kencang, tinggi gelombang hingga hujan lebat. Warga diminta untuk tetap waspada dalam beraktivitas.
“Harap diperhatikan, dalam seminggu kedepan ini masih ada potensi angin kencang di wilayah Maluku Utara di akibatkan oleh adanya Siklon Tropis Taliah yang berada di Samudra Hindia Selatan Jawa,” ungkap Prakirawan Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, M. Fauzi Bintiang, saat ditemui, Rabu (5/2).
Terbentuknya sistem badai di Selatan Pulau Jawa tersebut, kata Fauzi, mempengaruhi kondisi kecepatan angin di wilayah Maluku Utara mengakibatkan tingginya gelombang laut.
“Kecepatan angin yang perlu diwaspadai itu di sekitar wilayah perairan Morotai kemudian perairan Barat Halmahera, kemudian perairan Batang Dua, perairan Timur Halmahera dan sekitarnya. Kemudian perairan Gebe dan perlu diwaspadai juga di sekitar perairan antara Obi – Bacan, perairan Gane, dan juga di Kepulauan Sula. Di situ ada potensi gelombang tinggi maksimumnya bisa mencapai dua meter, ” jelas Fauzi.
Olehnya itu, kata Fauzi, nelayan diimbau untuk lebih berhati-hati, tunda dulu melaut ketika kondisi cuaca laut sedang tidak bersahabat. “Sebelum bepergian mencari ikan kalau bisa cari informasi cuaca dulu, tinggi gelombang seperti apa, atau mungkin kearifan lokal dari nelayan kan pasti sudah tahu. Bertahun-tahun melaut jadi sudah tahu kondisi gelombangnya seperti apa. Jika ditemui tinggi gelombang yang tidak seperti biasanya diharapkan jangan dulu (tunda) melaut,” pintahnya.
Prakiraan angin kencang ini juga berpotensi mengancam pohon – pohon yang rawan tumbang, warga pun diminta kurangi aktivitas di sekitar pepohonan apalagi pada saat angin disertai hujan deras. “Harap diperhatikan untuk masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar pepohonan yang tidak kuat akarnya atau berpotensi tumbang,” harapnya.
Karena dalam sepekan, wilayah Maluku Utara masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kata Fauzi, ini akibat kondisi atmosfer di wilayah Maluku Utara terdapat Madden Julian Oscillation (MJO) yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan.
“Kemudian untuk gelombang atmosfir juga masih ada tipe equatorial rossby
yang dapat meningkatkan intensitas pertumbuhan awan hujan. Sehingga untuk beberapa hari kedepan di wilayah Maluku Utara masih tedapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Seperti di wilayah Morotai kemudian Halmahera Utara, Halmahera barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan kemudian Tidore Kepulauan dan sekitarnya dan juga Kabupaten Pulau Taliabu, ” pungkas Fauzi. **
