Sejumlah warga di Provinsi Maluku Utara (Malut), merasa lebih nyaman saat berlayar menggunakan kapal printis, daripada menggunakan kapal reguler, salah satu alasannya karena harga tiket di kapal itu, sangat terjangkau.
Opan Salah seorang warga dari Desa Tomara, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, pada Kamis (04/01) hari ini mengatakan keberadaan kapal perintis ini di sejumlah wilayah di Daerah 3T di Kabupaten Halmahera Selatan, dinilai sangat terbantu.
Sebab, kata dia, karena selain harga tiket sangat murah, juga tidak ribet – ribet saat berangkat dari daerahnya ke Kota Ternate.
“Kalau harga tiket kapal printis per orang Rp24ribu, kalau kapal reguler Rp165ribu, belum lagi, harga tiket dari daerahnya ke Pelabuhan Babang, Rp100ribu itu diluar biaya makan dan lain – lain,”kata Opan
Dia menjelaskan, berangkat dari Desa Tomara ke Kota Ternate melalui Pelabuhan Babang bersama anggota, maka biaya harus dikeluarkan di atas jutaan, sementara kapal printis masih terjangkau.
“Kami berharap kepada pemerintah kalau bisa kapal printis ini ditambah, agar rute pelayarannya dari Kota Ternate ke Kabupaten Halmahera Selatan dua kali sebulan bisa menjadi empat kali,”ujarnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari KSOP Kelas II Ternate, Hasbi Djuba menyatakan, kapal printis yang beroperasi di wilayah Provinsi Maluku Utara, sebanyak dua unit kapal printis Kie Raha II dan Kie Raha III.
“Fasilitas yang sediakan di atas kapal, diharapkan bisa memberikan rasa nyaman bagi masyarakat selama berlayar, karena kehadiran kapal itu di Malut untuk melayani kebutuhan masyarakat,”Kata Hasbi.
Jika nanti ada kendala atau hal lain, selama pelayaran, kata dia, segera dilaporkan, agar bisa dibenahi.
Menyinggung mengenai kebijakan Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut terkait penjualan tiket, lanjut Hasbi, dalam waktu akan diterapkan penjualan tiket online.
“Mulai pekan depan akan mulai menerapkan penjualan tiket online, khususnya yang berangkat dari Pelabuhan Ternate, sementara untuk wilayah – wilayah yang berada di pelosok akan disesuaikan, intinya kita memulai dari Pelabuhan Ternate,”katanya menambahkan.