Publikmalutnews.com
Kamis, November 27, 2025
  • Berita
    • Advertorial
    • Olahraga
    • Opini
    • Promo News
  • Kota
    • Ternate
    • Tidore
  • Daerah
    • Halmahera Barat
    • Halmahera Selatan
    • Halmahera Tengah
    • Halmahera Timur
    • Halmahera Utara
    • Morotai
    • Sofifi
    • Sula
    • Taliabu
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Nasional
  • Nusantara
  • Video
No Result
View All Result
  • Berita
    • Advertorial
    • Olahraga
    • Opini
    • Promo News
  • Kota
    • Ternate
    • Tidore
  • Daerah
    • Halmahera Barat
    • Halmahera Selatan
    • Halmahera Tengah
    • Halmahera Timur
    • Halmahera Utara
    • Morotai
    • Sofifi
    • Sula
    • Taliabu
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Nasional
  • Nusantara
  • Video
No Result
View All Result
Publikmalutnews.com
No Result
View All Result
Home Hukrim

Sahril Resmi Dilaporkan ke Polresta Tidore, Terkait Dugaan Korupsi Dana Desa

Muhlis Idrus by Muhlis Idrus
November 27, 2025
in Hukrim
0
Breaking News : Kades Wama, Sahril, Diduga Korupsi Dana Desa, APH Diminta Segera Bertindak!

Kades Wama, Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepualauan, Sahril. (ist)

TIDORE – Forum Pemerhati Korupsi (FPK) Maluku Utara resmi melaporkan Kepala Desa (Kades) Wama, Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, Sahril, ke Polresta Tidore Kepulauan atas dugaan tindak pidana korupsi Dana Desa.

Laporan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua FPK Maluku Utara, Zulkifli, kepada Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Tidore pada Selasa (25/11/2025) sekitar pukul 14.30 WIT kemarin.

Zulkifli menjelaskan, laporan ini dilakukan sebagai langkah untuk mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan desa yang baik, transparan, dan profesional sebagaimana yang diamanatkan dalam regulasi tentang pembangunan desa, pembinaan, dan pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, FPK Malut telah mengantongi data dugaan penyimpangan anggaran Dana Desa yang dilakukan oleh Kades Wama sejak tahun 2020 hingga 2025. Dugaan korupsi tersebut disebut terjadi setiap kali proses pencairan anggaran.

“Dana Desa tahun anggaran 2020 sampai 2025 yang diduga dikorupsi oleh Kades itu dengan total kerugian negara sekitar Rp2,3 miliar,” ungkap Zulkifli, Rabu (26/11) dilansir dari Klikfakta.id.

la juga menegaskan bahwa laporan ini merupakan bentuk komitmen FPK untuk memastikan penegakan hukum berjalan tanpa pandang bulu, serta mendorong aparat kepolisian untuk segera menindaklanjuti dugaan penyimpangan tersebut.

“Penyidik Reskrim Polresta Tidore harus segera tindaklanjuti laporan kami hingga tuntas, karena perbuatan kades dengan dana desa hanya untuk memperkaya dirinya sendiri,” pungkasnya.

Berdasarkan data yang diterima FPK Maluku Utara selama 5 tahun menjabat sebagai kades, Sahril dalam mengelola dana desa tidak melibatkan masyarakat desa Wama.

Sehingga pembangunan apa yang harus dibangun di desa dan setiap pemberdayaan, masyarakat tidak tahu.

“Sejak tahun 2020-2025 kades mengelolah dana desa, dalam program pembangunan melalui musyawarah desa (Musdes), namun pekerjaan tidak pernah melibatkan masyarakat, sehingga apa saja yang dikerjakan, masyarakat tidak tahu” ujarnya.

Mirisnya, proyek pemeliharaan jalan tani desa Wama yang belum lama ini dianggarkan dengan nilai Rp513 juta yang diduga dikerjakan sesuai perintah, kades Sahril sendiri tanpa mendengar masukan dari masyarakat.

Sementara dalam rencana anggaran belanja (RAB) yang tertulis harus ‘menyewa alat berat untuk pengerasan jalan tani’ tetapi kades hanya menyewa 3 unit motor kaisar.

“Sehingga jalan tani yang dianggarkan ratusan juta melalui anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) Desa Wama tahun 2025 tidak dapat diakses, karena dikerjakan asal-asalan,” bebernya

Akibatnya, ketika musim hujan datang jalan berubah jadi lumpur dan genangan air ada dimana mana.

Tak hanya itu, setelah menjabat kades, kehidupan dan kekayaan Sahril terlihat berubah drastis tak seperti biasanya. Karena Kades memiliki usaha kos-kosan di Kota Ternate, simpan pinjam di Desa Lelilef dan tanah kaplingan di desa Kobe, Kabupaten Halmahera Tengah, bahkan punya mobil dum truk

“Dan sebagian usaha kades itu sengaja pakai nama orang lain dengan tujuan agar tidak dicurigai (nampak) oleh masyarakat,” ungkapnya.

Ironisnya anggaran pembangunan masjid desa Wama tidak diserahkan ke panitia, tapi dikelola sendiri, dan anggaran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan nilai Rp 140 juta juga diduga digelapkan oleh kades.

“Sehingga pembangunan Masjid Wama saat ini terbengkalai dan dana BUMDes yang awalnya bergerak diusaha simpan pinjam, saat ini tidak jalan karna seluruh anggarannya diduga telah
ditarik kades,” paparnya.

Terpisah Plh. Kasi Humas Pokresta Tidore Aipda Agung Setyawan yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan terkait dugaan korupsi dana desa yang diduga dilakukan oleh Kades Wama.

“Iya kemarin ada laporan pengaduan terkait dugaan tindak pidana Korupsi oleh Kepala Desa Wama,” singkatnya.

Sumber : Klikfakta.id

Previous Post

Dosen FH Unkhair: Anggota Polri Tetap Bisa Ditugaskan ke Instansi Lain yang Berkaitan dengan Fungsi Kepolisian

Next Post

Badan Bank Tanah RI Gelar Landsmart Campus Series di Unkhair

Next Post
Badan Bank Tanah RI Gelar Landsmart Campus Series di Unkhair

Badan Bank Tanah RI Gelar Landsmart Campus Series di Unkhair

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Badan Bank Tanah dan Unkhair Sinergi Wujudkan Pengelolaan Tanah Berkelanjutan
  • Suporter Malut United Protes Praktik Tiket Gratis untuk Pejabat
  • Badan Bank Tanah RI Gelar Landsmart Campus Series di Unkhair
  • Sahril Resmi Dilaporkan ke Polresta Tidore, Terkait Dugaan Korupsi Dana Desa
  • Dosen FH Unkhair: Anggota Polri Tetap Bisa Ditugaskan ke Instansi Lain yang Berkaitan dengan Fungsi Kepolisian

Recent Comments

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Police

No Result
View All Result
  • Berita
    • Advertorial
    • Olahraga
    • Opini
    • Promo News
  • Kota
    • Ternate
    • Tidore
  • Daerah
    • Halmahera Barat
    • Halmahera Selatan
    • Halmahera Tengah
    • Halmahera Timur
    • Halmahera Utara
    • Morotai
    • Sofifi
    • Sula
    • Taliabu
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Nasional
  • Nusantara
  • Video