
JAILOLO – Balai Wilayah Sungai (BWS) provinsi Maluku Utara, optimis pekerjaan pembangunan breakwaters di Desa Toniku, Kecamatan Jailolo Selatan Halmahera Barat bakal rampung di Desember 2025.
Direksi Teknik pekerjaan breakwaters pantai Toniku, Hamka Hi. Hafel, ST., mengatakan, progres pengerjaannya saat ini sudah mencapai 50 persen.
“Untuk progres pekerjaan breakwaters di desa Toniku, sampai pada 7 November kemarin sudah mencapai 57 Persen,” ungkapnya, Sabtu (8/11/2025).
Lanjut Hamka, dirinya sangat optimis, jika tak ada aral melintang pekerjaan tersebut akan rampung pada 22 Desember 2025 atau sebelum akhir masa kontrak.
“Untuk mencapai waktu yang kami (BWS) target, saya selalu menggenjot pihak kontraktor agar secepatnya pekerjaan tersebut dapat diselesaikan sebagaimana yang disampaikan kepala satker,” ujar dia.
Dalam pengerjaannya di lokasi disesuaikan dengan kondisi pasang surut air laut. “Kalau air laut lagi pasang pekerjaan akan dihentikan sementara dan sebaliknya pekerjaan akan dilanjutkan apabila air laut mulai surut. Tetapi, kami selalu optimis, dengan sisa waktu 50 hari lebih ini, pekerjaan breakwaters di Toniku akan rampung sesuai yang ditargetkan,” tandas Hamka.
Diketahui, pagu anggaran proyek pembangunan breakwaters di desa Toniku sebesar Rp.17,429.000.000 bersumber dari APBN dengan waktu pelaksanaan selama 114 hari kalender dengan panjang 300 meter.
Tujuan dari infrastruktur ini dibangun guna melindungi kawasan pemukiman, kawasan pesisir, aktivitas nelayan serta fasilitas umum lainnya dari ancaman gelombang pasang serta abrasi pantai.
Desa Toniku menjadi salah satu lokasi prioritas pembangunan, karena, tingkat kerentanan pantai yang cukup tinggi terhadap gelombang laut.
Pembangunan ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat ketahanan di wilayah pesisir, dan diharapkan kehadiran breakwaters di desa Toniku mampu menahan energi gelombang besar, mengurangi abrasi dan memberikan perlindungan bagi permukiman, fasilitas umum serta perahu nelayan. **
