TERNATE – Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) Provinsi Maluku Utara resmi terbentuk. Pembentukan pengurus ini dilakukan setelah Maurice Tuguis menerima mandat dari Pengurus Pusat ASBWI.
ASBWI sendiri merupakan organisasi resmi yang diakui sebagai anggota Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejak tahun 2017. Asosiasi ini berdiri sejajar dengan organisasi di bawah PSSI lainnya, seperti Federasi Futsal Indonesia dan Ikatan Pelatih Indonesia.
Mandat pembentukan ASBWI Maluku Utara tertuang dalam surat nomor: 135/ASBWI/SM/X-2025 tertanggal 25 Oktober 2025, yang ditandatangani oleh Ketua Umum ASBWI H. Nadalsyah dan Sekjen Souraiya Farina A. Menindaklanjuti surat tersebut, pada Sabtu (1/11/2025) dilaksanakan rapat pembentukan pengurus ASBWI Provinsi Maluku Utara.
Maurice Tuguis selaku penerima mandat menyampaikan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti arahan dari pengurus pusat untuk membentuk kepengurusan di tingkat provinsi.
> “Setelah saya menerima mandat, salah satu tugas yang diberikan yaitu membentuk kepengurusan ASBWI Provinsi Maluku Utara. Alhamdulillah malam ini pengurus ASBWI Malut sudah resmi terbentuk,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut disepakati Anggitha Ramadini sebagai Ketua ASBWI Maluku Utara, Iin Zakaria sebagai Sekretaris, dan Indah Salsabila sebagai Bendahara.
Maurice menambahkan, setelah struktur pengurus terbentuk, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan ASPROV PSSI Maluku Utara dan melaporkan hasilnya ke Pengurus Pusat ASBWI.
Sementara itu, Ketua ASBWI Malut terpilih Anggitha Ramadini menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin organisasi tersebut. Ia menegaskan komitmennya untuk memajukan sepak bola wanita di Maluku Utara.
“Kami akan fokus pada pengembangan sepak bola wanita di Maluku Utara. Setelah dikukuhkan, kami akan menyiapkan berbagai program kerja yang mendukung pembinaan dan kompetisi sepak bola wanita,” ungkap Anggitha.
Dengan terbentuknya kepengurusan ini, diharapkan ASBWI Maluku Utara dapat menjadi wadah pembinaan atlet sepak bola wanita di daerah, sekaligus mendorong partisipasi perempuan dalam dunia olahraga, khususnya sepak bola. (**)
