
TERNATE – Sejumlah anggota dari satuan Intel Brimob diduga melakukan pemaksaan penghapusan rekaman CCTV di salah satu gerai Indomaret di Kelurahan Akehuda, Kota Ternate, yang merekam peristiwa kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang terjadi di kawasan tersebut pada Sabtu (4/10) akhir pekan lalu yang menewaskan seorang mahasiswi bernama Faida Sardi.
Seorang sumber terpercaya menyampaikan beberapa pria berpakaian preman yang diduga merupakan anggota Intel Brimob datang ke Indomaret Akehuda pada Minggu 5 Oktober 2025 dan meminta pihak pengelola untuk menghapus rekaman CCTV. Permintaan tersebut disebut dilakukan dengan nada memaksa.
“Saya tidak tahu pasti siapa mereka, tapi mereka bilang dari Intel Brimob sekitar 5 orang mereka datang mengunakan mobil dan minta hapus rekaman karena ada kejadian kecelakaan,” ujar salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, seperti dilansir dari Porostimur.com Kamis (9/10/2025)
Danyon A Pelopor Satbrimob Polda Malut, Kompol Reinaldo Talo Bulo, saat dikonfirmasi wartawan terkait hal itu membantah keras tudingan tersebut.
“Kalau itu tidak ada, bro. Buat apa dihapus? Salah orang mungkin. Kalau tidak ada bukti yang menyatakan itu Intel Brimob berarti bukan. Sekarang orang banyak ngarang-ngarang. Lagian juga CCTV dan lain-lain kan sudah dipegang penyidik semua, jadi buat apa dihapus-hapus,” kata Reinaldo.
Sementara, Kasi Humas Polres Ternate AKP Umar Kombong S.H ketika ditanyakan apakah penyidik dari Satlantas telah mengamankan juga bukti rekaman CCTV? Ia menyatakan, pihaknya bisa saja mengambil rekaman CCTV di lokasi tersebut bila mana diperlukan tentunya akan dilakukan penyitaan.
“Tapi saat ini kasusnya sudah ditangani, kami berharap kepada masyarakat agar percayakan ke Polres Ternate. Dan tentunya penyidikan akan dilakukan secara transparan. Dan perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan,” jelas Umar
Pihak keluarga korban, Desi Sardi, ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa keluarga telah mengantongi bukti rekaman CCTV di lokasi kejadian. Ia juga mengaku sempat mendapat tekanan agar rekaman tersebut dihapus.
Senada juga disampaikan oleh Walid Agil, sepupu almarhumah. Ia berharap kasus ini tidak hanya diselesaikan secara internal, tetapi juga melalui proses hukum pidana.
“Kami berharap yang bersangkutan bukan hanya dipecat dari institusi kepolisian, tapi proses pidananya juga harus tetap jalan. Saat ini kami masih fokus dengan duka almarhumah, tapi setelah itu kami akan tetap kawal kasus ini,” tegasnya.**