TOBELO– Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Maluku Utara (Karantina Maluku Utara) melakukan sertifikasi terhadap 13,4 ton tuna loin tujuan Vietnam di Satuan Pelayanan Tobelo pada Senin (8/9).
Petugas karantina telah melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan kesehatan dan mutu serta pemeriksaan kelengkapan dokumen guna memastikan setiap komoditas perikanan dari Maluku Utara yang diekspor telah memenuhi persyaratan kesehatan dan keamanan pangan.
“Dari data sertifikasi Karantina Maluku Utara, tercatat bahwa sepanjang tahun 2024 volume ekspor tuna loin mencapai 543,9 ton dengan frekuensi 33 kali pengiriman, sedangkan pada Januari hingga Agustus tahun ini, ekspornya sudah mencapai 674 ton dengan frekuensi ekspornya sebanyak 44 kali, dengan perkiraan nilai ekspornya mencapai Rp78,1 miliar,” ungkap Sugeng Prayogo, Kepala Karantina Maluku Utara.
Menurut Sugeng, kecenderungan naiknya ekspor tuna loin asal Maluku Utara tersebut karena adanya peningkatan permintaan pasar internasional seperti dari Vietnam dan Thailand. Tuna loin dari perairan Maluku Utara menurutnya juga dikenal memiliki kualitas premium yang diminati negara-negara tujuan ekspor.
Hal tersebut menurut Sugeng, juga mencerminkan adanya kontribusi sektor perikanan daerah dalam memperkuat perekonomian nasional. Ia menegaskan bahwa Karantina Maluku Utara akan senantiasa hadir memastikan setiap komoditas perikanan yang diekspor telah memenuhi persyaratan kesehatan dan keamanan pangan, sehingga produk yang dikirim dapat diterima di negara tujuan tanpa hambatan.
“Karantina melakukan tindakan karantina, yaitu meliputi pemeriksaan administrasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan kesehatan serta mutu. Kita juga selalu bersinergi dengan instansi terkait lainnya,” Jelas Sugeng.
Langkah strategis yang dilakukan Karantina Maluku Utara menurut sugeng sesuai dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean untuk mendorong pemerintah daerah dalam mengoptimalkan ekspor berbagai komoditas hewan, ikan dan tumbuhan agar memiliki daya saing tinggi dan diakui dunia internasional. (**)