PSIS Semarang harus mengakui keunggulan tuan rumah Malut United setelah menelan kekalahan telak dengan skor 5-1 dalam lanjutan kompetisi pekan ke-33 BRI Liga 1 2024-2025 berlangsung di Gelora Kieraha Ternate, Jumat (16/5/2025).
Asisten pelatih PSIS, M Ridwan, memberikan pernyataan usai pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Kie Raha, Jumat, menyebut bahwa permainan lebih didominasi oleh tim Malut United dan mengakui sejumlah faktor yang memengaruhi hasil tersebut.
“Permainan memang didominasi oleh Malut United. Kami kehilangan beberapa pemain inti yang tidak bisa tampil, dan itu sangat memengaruhi permainan kami. Tentu saja, kami kecewa dengan hasil ini, tetapi tetap memberikan selamat untuk Malut United yang tampil sangat baik,” ujar M Ridwan kepada awak media.
Menurutnya, kekalahan besar ini juga tak lepas dari faktor strategi dan langkah antisipasi yang kurang maksimal dari timnya. Ia menyebut bahwa meskipun ada pemain muda yang diturunkan—bahkan salah satunya belum genap berusia 19 tahun—PSIS tetap berusaha memberikan yang terbaik di lapangan.
“Fokus kami tetap di pertandingan dan internal tim. Kami tidak mengaitkan hasil ini dengan hal-hal di luar lapangan seperti keterlambatan gaji. Semua pemain tetap memberikan 100 persen. Saya apresiasi perjuangan mereka, ” tambahnya.
M Ridwan juga menyinggung suasana sepak bola di Maluku Utara yang menurutnya sangat dirindukan, terutama sejak tidak hadirnya Persipura Jayapura di kasta tertinggi Liga Indonesia.
“Kehadiran Malut United memberi warna baru bagi Liga 1. Atmosfer sepak bola di sini luar biasa, penontonnya antusias, dan ini sangat positif untuk kompetisi,” ungkapnya.
Ia pun memberikan pujian khusus kepada Sayuri bersaudara yang memperkuat Malut United, menyebut bahwa kualitas mereka sangat layak untuk membela tim nasional Indonesia.
Sementara itu, Reiva, salah satu pemain PSIS yang diturunkan dalam laga tersebut, mengungkapkan rasa bangganya bisa bermain menghadapi tim sekuat Malut United.
“Secara pribadi saya merasa sudah tampil maksimal. Meski hasilnya tidak sesuai harapan, kami tetap berusaha memberi yang terbaik,” katanya.
Reiva juga mengaku merindukan atmosfer stadion seperti yang ia rasakan di Gelora Kie Raha.
“Suasananya sangat bagus, penontonnya luar biasa. Malut memiliki basis suporter yang bisa memberikan energi berbeda dalam pertandingan,” tutupnya.
Kekalahan ini menjadi catatan penting bagi PSIS Semarang yang harus segera bangkit dan melakukan evaluasi sebelum menghadapi laga-laga berikutnya. Sementara itu, Malut United semakin menunjukkan tajinya sebagai kekuatan baru dari Indonesia Timur di pentas Liga 1.
Malut United berhasil memenangi pertandingan dengan skor 5-1 atas PSIS Semarang yang dicetak Yance Sayuri melalui hattrick, sundulan pemain belakang Chechu Meneses dan Diego Martinez, sedangkan satu gol dari PSIS diperoleh melalui gol bunuh Kapten Malut United, Safrudin Tahar di masa injure time.