TOBELO – Pemerintah Daerah (Pemda) Halmahera Utara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus memantau perkembangan harga komoditas, khususnya kopra, yang mengalami kenaikan signifikan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Disperindag, Nyoter Koenoe, pada Rabu (14/05/2025).
“Kami terus melakukan pemantauan. Saat ini, di beberapa UD (Usaha Dagang), harga kopra sudah tembus Rp20.250 per kilogram,” ujar Nyoter.
Menurutnya, pemantauan ini penting guna menghindari praktik permainan harga oleh tengkulak yang merugikan petani dan masyarakat. Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga hasil pertanian serta Bahan Pokok Masyarakat (Bapokmas).
“Kami pastikan tidak ada ruang bagi tengkulak untuk memainkan harga. Ini menyangkut penghidupan masyarakat Halmahera Utara yang banyak menggantungkan hidup dari komoditas seperti kopra,” tegasnya.
Berdasarkan data Disperindag, harga kopra saat ini berada pada kisaran Rp19.600 hingga Rp20.250 per kilogram. Selain kopra, harga komoditas unggulan lain juga terpantau stabil dengan tren positif.
Untuk komoditas pala kering, harga tertinggi mencapai Rp100.000 dan terendah Rp90.000 per kilogram. Sementara bunga pala dihargai antara Rp225.000 hingga Rp232.000 per kilogram. Komoditas cengkih juga menunjukkan kestabilan, dengan harga tertinggi Rp113.000 dan terendah Rp110.000 per kilogram.
Disperindag Halmahera Utara menegaskan akan terus meningkatkan pengawasan harga dan distribusi, guna memastikan petani dan pelaku usaha lokal mendapatkan nilai jual yang adil dan menguntungkan. (**)

