TOBELO– Banjir dengan intensitas curah hujan tinggi kembali melumpuhkan infrastruktur penting di Kabupaten Halmahera Utara (Halut). Tidak hanya menyebabkan putusnya Jembatan Pasawane di Kecamatan Loloda Utara, bencana ini juga mengakibatkan longsor hebat di ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Halut dengan Halmahera Barat (Halbar).
Longsor terjadi di ruas jalan Dalaki yang berada di Desa Roko, Kecamatan Galela Barat. Material longsor menutupi hampir seluruh badan jalan dan nyaris memutus akses penghubung secara total, sehingga membahayakan pengguna jalan yang melintas di lokasi tersebut.
Menanggapi kondisi ini, Aksandri Kitong, politisi Partai Demokrat dari Daerah Pemilihan II Provinsi Maluku Utara, mendesak Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov Malut) dan Balai Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera mengambil langkah cepat dan strategis.
“Saat ini kita ketahui Dana Alokasi Khusus Dinas PU Provinsi nihil, sehingga sudah dikomunikasikan dan diupayakan menggunakan Dana Tanggap Darurat,” ujar Sandri, sapaan akrabnya.
Ia juga menyampaikan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan pihak Balai Kementerian PU untuk membagi tanggung jawab dalam penanganan bencana tersebut. “Dengan kepala balai juga sudah dikomunikasikan. Mudah-mudahan di tahun ini dapat direalisasikan dan tugas serta dananya bisa sharing dengan Pemprov Malut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sandri mengatakan bahwa Gubernur Maluku Utara telah memberikan respon positif terhadap kejadian bencana di Halut.
Penanganan diharapkan dilakukan secepat mungkin.
“Rencananya, pada Sabtu lusa, Balai Kementerian PU dan Dinas PU Provinsi akan turun langsung memantau lokasi jembatan putus dan longsor di Desa Roko,” tutupnya.
Warga dan pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati dan mengikuti informasi resmi terkait penanganan bencana dan rekonstruksi infrastruktur di wilayah tersebut. (**)