WEDA, MPe – Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) menggelar kegiatan pelatihan dan pembinaan manasik haji bagi 66 calon jamaah haji musim haji 1446 H/2025 Masehi.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Salahaddin bin Talabuddin, Senin (21/4/2025) dan akan berlangsung hingga Selasa (22/4/2025).
Kegiatan manasik ini dibuka secara resmi oleh Bupati Halmahera Tengah, Ikram M. Sangadji, didampingi Wakil Bupati Ahlan Djumadil dan Sekda Bahri Sudirman.
Kepala Bagian Kesra Setda Halteng, Yusup Hasan, dalam laporannya menyampaikan dasar hukum pelaksanaan manasik antara lain Undang-Undang No. 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, Perda Kabupaten Halmahera Tengah No. 9 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Surat Keputusan Bupati Halmahera Tengah Tahun 2025 tentang pembentukan panitia teknis, narasumber, dan moderator kegiatan manasik.
Yusup menjelaskan bahwa tujuan dari pelaksanaan manasik ini adalah memberikan pembekalan ilmu dan pemahaman kepada calon jamaah mengenai proses pelaksanaan ibadah haji. “Para jamaah diharapkan dapat menjalankan rukun Islam kelima dengan penuh keimanan, ketakwaan, dan ketawadhuan,” ujarnya.
Selain itu, calon jamaah juga diimbau agar memahami jadwal perjalanan, mematuhi seluruh arahan, dan menjaga kesehatan demi kelancaran ibadah haji.
Adapun narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Kantor Kementerian Agama Halmahera Tengah, Pemerintah Daerah, tokoh agama, serta tim kesehatan/dokter.
Seluruh pembiayaan kegiatan ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Halmahera Tengah Tahun Anggaran 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Ikram M. Sangadji menegaskan pentingnya manasik haji sebagai bekal pemahaman mendalam bagi calon jamaah dalam menjalankan ibadah di tanah suci. Ia menekankan bahwa ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang berat dan penuh tantangan, sehingga kesiapan mental, spiritual, dan fisik sangat diperlukan.
“Melaksanakan ibadah haji bukanlah hal yang mudah. Perlu adaptasi terhadap kondisi negara yang berbeda, mulai dari sistem pemerintahan, bahasa, hingga lingkungan alam. Oleh karena itu, penting bagi calon jamaah untuk menjaga sikap dan perilaku serta meninggalkan kebiasaan yang tidak sesuai,” katanya.
Bupati juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan sebelum keberangkatan dan selama di tanah suci, karena kondisi fisik yang prima sangat menentukan kesempurnaan pelaksanaan rukun dan wajib haji.
“Jaga nama baik daerah dan bangsa Indonesia, serta tunjukkan sikap saling tolong-menolong dan ukhuwah Islamiyah di antara sesama jamaah,” imbau Ikram.
Ia berharap seluruh calon jamaah dapat mengikuti manasik haji ini dengan sungguh-sungguh, sehingga mampu menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dengan baik dan meraih predikat haji yang mabrur. (**)
