MOROTAI – Dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, sejumlah organisasi di Pulau Morotai bersatu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghentikan kekerasan, khususnya terhadap perempuan dan kelompok disabilitas.
Kegiatan ini berlangsung di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pulau Morotai dan diinisiasi oleh LBH PA Morotai, Kapal Perempuan, Sahabat Sekolah Perempuan Bersama Universitas Pasifik Morotai, ISDIK Kie Raha Ternate, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kabupaten Pulau Morotai.
Dengan mengusung tema inklusivitas dan keadilan, acara ini menghadirkan berbagai pertunjukan seni dari siswa-siswi SLBN, termasuk pembacaan puisi, kumandang adzan, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, dan lagu-lagu daerah.
Dalam sambutannya, LBH PA Morotai bersama Kapal Perempuan menegaskan komitmen mereka untuk menjangkau kelompok yang sering terabaikan, seperti kaum disabilitas, perempuan marginal, dan lansia. Mereka memastikan bahwa semua lapisan masyarakat berhak atas perlindungan yang layak dan tanpa diskriminasi.
Wakil Rektor III Universitas Pasifik Morotai, Amrin Sibua, S.Pd., M.Si., juga menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan setara.
“Kampanye ini menjadi pengingat bahwa setiap individu, termasuk perempuan dan anak-anak disabilitas, berhak atas lingkungan yang aman, setara, dan bebas dari kekerasan. Dalam momen ini, kita bersama-sama memastikan inklusivitas dalam segala aspek kehidupan,” ujar Amrin.
Sebagai bagian dari kampanye, panitia memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mencegah dan menangani kasus kekerasan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi awal dari gerakan berkelanjutan untuk menciptakan Pulau Morotai yang lebih ramah, aman, dan menghormati keberagaman.
Kolaborasi lintas sektor ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan para pemangku kepentingan, memperkuat upaya bersama dalam mempromosikan kesetaraan gender, penghapusan kekerasan, serta lingkungan yang inklusif bagi semua kalangan. (**)
Discussion about this post