MABA- Manajemen proyek di bawah kepemimpinan Ubaid Yakub dan Anjas Taher di Pemda Halmahera Timur (Haltim) terus melahirkan kontroversi.
Jika sebelumnya, publik kaget dengan munculnya puluhan proyek yang ditender menjelang berakhirnya tahun anggaran 2024, kini muncul lagi masalah baru, yakni dugaan monopoli proyek yang melibatkan sejumlah kontraktor.
Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber terpercaya, setidaknya ada empat kontraktor yang menangani proyek dari Pemda Haltim dengan anggaran fantastis.
Seperti CV. Gamalia. Di tahun 2024 ini, perusahaan yang beralamat di Kota Ternate itu mendapat tiga paket dengan nilai mencapai Rp 24 miliar. Proyek tersebut yaknipemeliharaan/ rehabilitasi kanal dalam Kota Maba senilai Rp 6,9 miliar. Proyek peningkatan pembangunan bendung irigasi DI Ekor senilai Rp 6 miliar dan pembangunan seawa lll Maba Sangaji dengan nilai kontrak mencapai Rp 12,07 miliar.
Di tahun 2023, perusahaan ini juga mencapai paket pembangunan jalan inspeksi lokasi irigasi DI Ekor Rp 6,6 miliar.
Selanjutnya adalah CV. Pilar Nusantara Prima. Perusahaan mendapat dua paket proyek, yakni pekerjaan jalan lingkungan/permukiman di Kecamatan Wasile Tengah senilai Rp 4,9 miliar, dan pembangunan jalan lingkungan/permukiman Kecamatan Wasile Selatan Rp 9,08 miliar. Total kedua proyek tersebut mencapai Rp13 miliar. (**)
Discussion about this post