MABA- Salah satu pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Timur, M. Farrel Adhitama – H. Thaib Djalaluddin (Farrel-Jadi), Waseng Mustari, menganggap tim paslon Incumbent suka menebar kebohongan, mengarang cerita dan membangun opini liar yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Hal itu seperti pengakuan Idrus Maneke Cs yang dipublish Media Teropong Malut berjudul “Kekerasan Menodai Debat Pilkada Haltim: Jurkam Paslon 02 Diteror Preman Pendukung Paslon 01”.
Idrus menyebut ada aksi premanisme yang dilakukan oleh tim Farrel Jadi saat debat kandidat yang berlangsung di Kecamatan Wasile. Saat itu, Idrus Maneke mengaku diteror dan dilempari dengan botol oleh Waseng Mustari.
“Semua tuduhan itu fitnah yang sengaja dikembangkan oleh tim Incumbent dengan motif yang saya sendiri tidak tahu tujuannya untuk apa. Yang pasti apa yang disampaikan itu adalah pembohongan publik yang tidak layak dilakukan seorang Idrus Maneke, karena berstatus sebagai anggota DPRD Haltim,” kata Waseng.
Ia lalu menceritakan kejadian sebenarnya. Menurutnya, saat itu dirinya dan pendukung Farrel Jadi sedang berdiri di pinggir jalan. Lalu lewat di depan mereka sebuah mobil yang didalamnya berisi Idrus Maneke, Sofyan Mumen dan rombongan sambil mengacungkan 2 jari. Secara spontan, Waseng dan pendukung Farrel Jadi ikut mengacungkan satu jari.
“Tiba tiba Idrus dan kawan kawan datang dan mau menyerang Saya. Dia bilang kurang ajar, lalu tuduh saya lempar mobil. Padahal saya sendiri tidak tahu siapa yang lempar, apakah benar ada pelemparan atau tidak, saya juga tidak tahu, karena di situ tidak hanya pendukung Farrel Jadi, pendukung Anjas – Ubaid pun ada. Beruntung ada beberapa petugas keamanan yang langsung melerai,” kata Waseng menjelaskan.
Waseng memastikan tidak ada aksi premanisme seperti yang yang dituduhkan Idrus Maneke. Justru aksi Idrus itulah yang layak disebut premanisme karena sudah datang menyerang dan mau melakukan tindak kekerasan. Waseng menduga, Idrus dan rombongan itu tersinggung ketika melihat ada yang mengangkat satu jari.
Sementara itu, Korlap Farrel-Jadi, Muhibu Mandar menegaskan, pernyataan Idrus Maneke di media online merupakan berita bohong yang sengaja dinarasikan untuk untuk mendiskreditkan tim dan pendukung Farrel Jadi yang sangat banyak jumlahnya.
“Pendukung Farrel-Jadi yang hadir didominasi ibu-ibu yang tergabung dalam Srikandi Farrel-Jadi. Sehingga tidak mungkin ada kekerasan di situ. Justru Waseng ini menjadi korban teror karena mau diserang oleh Idrus dan kawan kawannya,” kata Muhibu.
“Selaku tim pemenangan Farrel-Jadi, saya ingatkan kepada saudara Idrus Maneke, jangan bikin gaduh suasana pilkada yang sangat demokratis dan damai ini. Anda sebagai anggota DPRD, harusnya menunjukkan sikap ketokohan yang layak dicontoh, bukan mengarang cerita lalu menyampaikannya di media. Tuduhan anda yang sudah menyebut tim pemenangan Farrel Jadi sangat merugikan dan mencemarkan nama baik paslon kami,” tegasnya.
“Dan jika Idrus Maneke tidak menarik penyataannya yang disampaikan di media serta meminta maaf secara terbuka di media massa maka tim Farrel-Jadi akan mengambil langkah hukum,” pungkasnya. (***)
Discussion about this post