WEDA,MPe – Penjabat Bupati Halmahera Tengah Bahri Sudirman menghadiri Workshop Nasional Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Workshop Nasional program TEKAD tersebut diselenggarakan atas kerjasama dengan International Fund for Agrucultural Development (IFAD) pada Senin (26/8/2024) yang bertempat di Hotel Mercure Conventional Centre Ancol Jakarta.
Sebagaimana diketahui bahwa sejak tahun 2020 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) menjalankan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).
Program tersebut telah dirasakan manfaatnya dan terwujudnya transformasi ekonomi perdesaan serta pertumbuhan inklusi di wilayah Indonesia Timur khususnya Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat Daya, Papua Barat, serta Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Maluku Utara.
Sebagaimana diketahui workshop nasional tersebut bermaksud untuk memberikan penguatan dalam pengawalan progres dan keberlanjutan program, serta mewujudkan komitmen stakeholder terhadap pelaksanaan Program TEKAD, Kemendes PDTT.
Dimana, Kemendes PDTT membuka peluang menambah lokus atau daerah pelaksanaan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD). “Nanti kalau kami melihat memang ini menggembirakan perkembangannya, kami akan mungkin bisa mereplikasi di kota-kota lain,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini usai menghadiri pembukaan Workshop Nasional TEKAD.
Harlina pun menyampaikan sejumlah hal yang akan dipertimbangkan Kemendes PDTT apabila hendak memperluas lokus Program TEKAD, yakni terkait dengan pendanaan program dan potensi pengembangan ekonomi yang dimiliki desa. “Mungkin bisa kami replikasi di kota-kota lain kalau misalnya ada pendanaan, kalau kita lihat memang ini sangat potensial,” kata dia.
Diketahui Program TEKAD merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan memberdayakan masyarakat desa agar mereka mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang cepat, dan berkelanjutan. Di samping itu, Program TEKAD juga bertujuan menciptakan dan memperluas kesempatan ekonomi serta memastikan akses pengembangan ekonomi yang lebih luas bagi semua lapisan masyarakat (inklusif) di Indonesia Timur.
Dalam kesempatan yang sama Harlina menyampaikan sejak dilaksanakan pada 2020 terdapat 1.110 desa yang telah dibina Kemendes PDTT melalui Program TEKAD. “Terkait dengan capaian-capaian, seperti tadi saya sampaikan bahwa lokasi desa yang kami bina dari TK sudah mencapai 1.110 desa,” ujar dia. (ril)
