MAKIAN- Anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) senilai Rp25 juta lebih pada tahap satu Tahun 2024 di Puskesmas Mateketen, Kecamatan Makian Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, diduga disunat oleh koordinator Bidang Gizi bernama Sumiati Saman dan rekannya bernama Alma Mustafa.
Dugaan tersebut muncul setelah kegiatan PMT itu selesai pada Minggu (10/08) kemarin yang dilaksanakan oleh para petugas Bidang Gizi dari Puskesmas Mateketen di tujuh desa di Kecamatan Makian Barat selama satu minggu.
Salah seorang petugas Bidang Gizi dari Puskesmas Mateketen yang enggan menyebut namanya kepada media ini mengaku bahwa dirinya bersama teman – teman lain mengetahui anggaran PMT itu setelah Bendahara Puskesmas menyampaikan pada 22 Juli lalu senilai Rp25 juta lebih itu sudah diberikan Koordinator Bidang Gizi melalu rekannya bernama Alma Mustafa.
“Bendahara Puskesmas ada mengirim bukti saat pemberian uang kegiatan PMT yang dikeluarkan pada bulan lalu itu, tetapi tidak disampaikan oleh Sumiati Saman selaku Koordinator Bidang Gizi, dan satu rekannya bernama Alma Mustafa saat pertemuan, padahal koordinator berkewajiban harus menyampaikan anggaran kegiatan, sehingga semua bisa mengetahui berapa anggaran kegiatan PMT untuk tahap satu yang dilaksanakan dalam tiga bulan sekali itu,”ujarnya.
Kedua, setelah kegiatan PMT selesai pada Minggu (10/08) lalu, kemudian koordinator Bidang Gizi memberikan uang senilai Rp1,5 juta melalui Alma Mustafa untuk petugas Gizi yang terlibat dalam kegiatan PMT selama satu minggu tersebut.
“Kami di Bidang Gizi Puskesmas Mateketen itu ada enam orang, tetapi yang terlibat dalam kegiatan PMT hanya empat, termasuk di dalamnya adalah Koordinator Bidang Gizi sendiri, sehingga uang honor yang dikeluarkan dalam kegiatan PMT itu total Rp6 juta jika dikalikan dengan per orang Rp1,5 juta,”ungkapnya.
Selanjutnya, anggaran belanja bahan – bahan yang digunakan untuk dibagikan kepada anak – anak yang mengalami kekurangan gizi serta para ibu hamil KEK di tujuh desa di kecamatan Makian Barat, menurut Alma Mustafa selaku rekan petugas Bidang Gizi yang selalu aktif mendampingi Koordinator Bidang Gizi itu, menyampaikan sebesar Rp4 juta.
“Berarti uang honor kami ber empat berjumlah Rp6 juta ditambah uang belanja bahan – bahan sebesar Rp4 juta maka total anggaran yang pakai Rp10 juta, sementara pengakuan dari rekan – rekan kami dari Bidang lain yang membantu pada kegiatan PMT selama satu minggu itu, sebanyak empat orang, dan diberikan mereka honor per orang senilai Rp500ribu, maka total Rp2 juta,”katanya.
Kemudian, kata dia, mereka dibantu para Bidan Desa saat melaksanakan kegiatan PMT di tujuh desa di Kecamatan Makian Barat.
“Bidan Desa di tujuh desa di Kecamatan Makian Barat sebanyak 11 orang, mereka diberikan honor dari Koordinator Bidang Gizi masing – masing sebesar Rp200ribu, sehingga anggaran itu dikeluarkan total sebesar Rp2,2 juta,” ujarnya.
Dia menjelaskan, setelah kegiatan PMT, Koordinator Bidang Gizi, Sumiati Saman tidak melakukan pertemuan untuk menyampaikan hasil kegiatan yang berlangsung selama satu minggu, termasuk laporkan anggaran yang digunakan selama kegiatan PMT.
“Saya bersama teman lain hanya dipanggil Sumiati Saman melalui Alma Mustafa untuk ambil honor kegiatan, makanya saya bersama teman lain curiga, karena anggaran kegiatan yang digunakan selama kegiatan itu jika dirinci maka total Rp 14 juta 200ribu, sementara anggaran kegiatan PMT total senilai Rp25 juta lebih, jika dijumlahkan maka anggaran kegiatan PMT yang masih tersisa ditangan Koordinator Bidang Gizi masih sekitar Rp11 juta, tetapi koordinator Bidang Gizi tidak terbuka hanya sekedar menyampaikan bahwa uang honor dibagi rata dan anggaran kegiatan PMT sudah habis,”tambahnya.
Oleh karena itu, dia minta kepada pimpinan dalam hal ini, Kepala Puskesmas Mateketen dan Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Halmahera Selatan untuk mengevaluasi kinerja koordinator Bidang Gizi Sumiati Saman, agar kedepannya kinerjanya terbuka serta bisa mempertanggungjawabkan selaku koordinator di Bidang Gizi.(2572). (**)
