Apalah arti sebuah nama, nama sesorang memiliki makna dan doa karena akan membentuk positioning seseorang dengan arti dari nama tersebut. Nama menjadi sebuah asset yang memiliki nilai jika di manage dengan baik akan memberikan benefit kepada pemilikinya.
Karena nama sesuatu yang harus dibangun dan di jaga sebagai sebuah brand. Karena manusia juga produk yang mencerminkan value dan positioning, sehingga perlu diproses dengan pendidikan formal dan informal sehingga kompetensi dan skill terasah menjadi poin dengan keahlian yang dimiliki sebagai marketing yourself.
Seseorang yang memiliki marketing yourself akan mampu bagaimana cara memasarkan diri, cara membawa diri, cara meningkatkan kepercayaan kepada orang lain dan memahami hambatan dalam memasarkan diri.
Sebagai akademisi terkadang selalu berpikir strategi apa yang tepat saat memberikan materi dengan kompetensi yang dimiliki dan audiens dapat membeli dengan tingkat pemahaman baik secara konten dan konteks, berpenampilan yang menarik dan menjelaskan materi dengan issue yang sedang berkembang dan memahami kekurangan saat penyampaian karena tidak semua audiens memiliki tingkat pemahaman yang sama. Sebagai akademisi membangun personal branding sukses dalam berkariier dalam bidang pendidikan, memiliki banyak prestasi dalam bidang akademik, aktip dalam media social, menjadi dosen yang ramah dan terbuka, aktip menulis dalam jurnal berreputasi internasional, produktip menerbitkan buku, rutin melakukan kolaborasi, mengembangkan relasi, mengembangkan kemampuan dan keterampilan serta menjaga reputasi.
Personal branding dianjurkan untuk dibangun oleh kalangan akademisi, khususnya dosen. Tujuannya agar dosen semakin dikenal luas dan bukan hanya namanya saja dan profesinya sebagai dosen. Akan tetapi juga keterampilan dan prestasi akademiknya.
Personal branding adalah fondasi dari selfmarketing. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai, skill, dan kepribadianmu. Dalam konteks marketing yourself artis Maudy Ayunda, Cinta Laura dan Prilly Latuconsina ketiga artis tersebut mengemas dirinya tidak hanya sebagai produk artis dengan skill sebagai penyanyi atau pemain film namun mengemas dengan pendidikan tinggi untuk meningkatkan value dan positioning sehingga menjadi kemasan dengan value tertinggi.
Artis yang memiliki positiong smart and beautiful menjadi top of mind Masyarakat Ketika mengingat ketiga nama tersebut.
Intinya adalah branding seseorang harus berbeda dengan orang lain harus memiliki differensiasi, keunikan dan ciri khas, dijalankan secara konsisten sebagai penguatan sebuah branding. Di era digital saat ini, personal branding menjadi hal yang sangat penting dalam mempromosikan diri, terutama bagi para sarjana yang sedang mencari pekerjaan.
Personal branding adalah proses pembentukan citra diri di mata orang lain berdasarkan aspek-aspek yang kamu miliki.
Aspek ini meliputi kepribadian, pencapaian yang telah diraih, bakat, dan minat yang kamu miliki. Personal branding dapat memberikan sejumlah manfaat, seperti membangun networking, membangun citra diri di dunia digital, dan membangun interaksi sosial.
Selain itu, seseorang yang memiliki personal branding memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, kredibilitas diri, dan menjadi pembeda antara individu satu dengan yang lainnya.
Apa personal Branding dan perannya untuk meningkatkan performance seseorang Personal Branding merupakan aspek penting dalam membentuk citra diri seseorang untuk mencapai kesukseskan.
Seseorang yang memiliki personal branding dapat diwujudkan dalam dirinyan dengan memiliki kemampuan dan meningkatkan self awareness, self esteem, self-wroth dan nilai positip lainnya, sehingga menjadi pembeda dengan orang lain.
Personal branding berbicara tentang bagaimana cara menjadikan diri seseorang sebagai suatu merk/ brand yang banyak dikenali dan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Seperti saat kalian menunjukan suatu identitas, pengetahuan dan kemampuan yang kalian miliki yang dapat membedakan diri kalian dengan orang lain. Secara teoritis personal branding dinyatakan sebagai suatu proses pembentukan persepsi masyarakat terhadap diri seseorang yang dipandang sebagai merek atau brand oleh target market.
Dengan kata lain, proses membentuk persepsi masyarakat akan diri seseorang yang meliputi kepribadiannya, kemampuan, dan aspek lainnya yang menciptakan persepsi positif di benak masyarakat serta dapat digunakan sebagai alat pemasaran (McNally & Speak, 2002).
Personal branding memiliki manfaat untuk seseorang dengan kompetensi dan skill yang dimiliki akan terbentuk reputasi, kredibilitas, membangun koneksi, membangun kejujuran dan kepercayaan diri serta citra social media.
Dalam membangun personal branding seseorang perlu mengenali diri kalian terkait dengan minat, keahlian dan sifat yang berbeda.
Saya ambil contoh saat ini sedang booming tentang public speaking banyak para ahli public speaking memberikan strategi dan tekniknya namun jika kita ikuti setiap pembicara memiliki cara dan Teknik yang berbeda sesuai dengan karakter dan teknik yang menarik audiens sehingga menjadi pembeda dan unik sehingga audies memiliki persepsi yang berbeda terhadap mereka.
Menciptakan karakter yang konsisten dalam setiap tindakan dan komunikasi, memiliki konsistensi dan berkualitas dalam membuat konten menarik yang kalian bagikan, baik itu tulisan, gambar, atau video, berkualitas tinggi dan relevan dengan target audiensnya.
Selanjutnya memiliki Integritas dan kejujuran sebagai aspek penting. Selalu tinjau dan evaluasi apakah citra kalian masih sesuai dengan tujuan.
Koreksi jika perlu, dan teruslah belajar dari pengalaman serta umpan balik dari orang lain.
Personal branding merupakan persepsi seseorang yang dibentuk terhadap diri seseorang dan apa yang dapat tawarkan secara profesional saat ini dan di masa depan.
Dengan personal branding akan mempengaruhi nilai seseorang yang bisa ditunjukkan lewat media social yang digunakan sebagai informasi aktivitas yang dilakukan.
Personal branding dapat diwujudkan melalui cara berpakaian, berbicara, hingga alat telekomunikasi serta kendaraan yang digunakan. Dengan kata lain tujuan dan manfaat personal branding bagi seseorang adalah menanmkan persepsi dan image orang lain atas konsistensi personality,
Kompetensi dan keunikan yang dimiliki seseorang agar menjadi top of mind pada seseorang Peter (2013) menyebutkan The Eight Laws of Personal Branding sebagai acuan seseorang dalam mengembangkan personal brandingnya, yakni sebagai berikut:
1. The Law of Specialization; yakni ketepatan memilih spesialisasi, konsentrasi pada satu keahlian atau pencapaian tertentu.
2. The Law of Leadership; yakni kemampuan untuk mampu memposisikan orang sebagai pemimpin.
3. The Law of Personality; yakni brand yang didasarkan pada kepribadian otentik yang baik.
4. The Law of Distinctiveness; yakni hukum yang menampilkan cara berbeda dengan para kompetitor (orang lain).
5. The Law of Visibility; yakni harus konsisten dengan apa yang telah menjadi brand; dan untuk konsisten perlu mempromosikan diri dengan memanfaatkan setiap kesempatan atau peluang..
6. The Law of Unity; yakni cerminan sebuah citra yang ingin ditanamkan yang sejalan dengan etika moral dan sikap.
7. The Law of Persistence; yakni butuh waktu dan tahapan untuk tumbuh dan berkembang, oleh karenanya harus tetap gigih dan tanpa ragu atau berniat untuk merubah brand.
8. The Law of Goodwill; yakni adanya keinginan yang kuat untuk memberikan hasil yang lebih baik dan bermanfaat kepada masyarakat.
The Eight Laws of Personal Branding sebagai acuan seseorang dalam membangun personal branding. Personal branding bukan diartikan sebagai topeng diri.
Seseorang menentukan bagian mana dari dirinya yang ingin ditunjukkan kepada publik sebagai identitas secara kontinyu. Kebanyakan orang yang memiki personal branding yang baik adalah mereka yang memiki orisinalitas diri (keunikan), menjadi seorang ahli, atau memiliki karya baik yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Kesimpulan
Personal branding merupakan cara seseorang menunjukan konsep diri pada orang lain dengan kompetensi dan skill yang dimiliki.
Personal banding seseorang akan sukses Ketika mampu memposisikan diri yang unik dan berbeda.
Membangun personal branding butuh waktu dan usaha. Personal branding yang dilakukan dosen kemudian menuntut dosen untuk memperkenalkan diri kepada publik. Media yang digunakan sangat beragam mulai dari blog pribadi, media sosial populer, rutin mengirimkan artikel populer ke media massa, aktif mengisi seminar, dan lain-lain. (**)

