TERNATE, MPe — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Maluku Utara yang sudah terbentuk, agar meningkatkan sektor layanan jasa keuangan dengan menyusun program – programnya.
Dorongan ini dengan digelarnya rapat pleno TPKAD Provinsi dan Kabupaten Kota se – Maluku Utara, Selasa (9/7/2024) di Hotel Bella, Kota Ternate yang diinisiasi oleh OJK.
Kepala OJK Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (SulutGoMalut), Robert Sianipar mengatakan, tujuan TPAKD dibentuk untuk meningkatkan proses akses keuangan yang akhirnya berdampak positif ke masyarakat.
Namun dari hasil pantauan OJK, masih terdapat sejumlah TPAKD di Maluku Utara ada yang belum menyusun programnya.
“Dari hasil monitoring kami masih ada beberapa TPAKD yang sudah dibentuk namun belum menyusun programnya,” ujar Robert.
“Oleh sebab itu kami mengundang baik itu dari kepala daerah, akademisi dan juga asosiasi pelaku usaha hari ini untuk kita duduk bersama membicarakan apa potensi ekonomi daerah masing-masing dalam rapat penyusunan program ini, ” sambung Robert.
Program yang telah disusun dan dibahas tersebut lanjut dia, nantinya dijadikan sebagai pedoman kerja kedepannya. Menyusul, tingkat literasi dan inklusi keuangan di Maluku Utara dapat dikatakan masih tergolong rendah.
“(Apalagi) tingkat literasi dan inklusi keuangan di Maluku Utara masih dibawah nasional, maka TPAKD nantinya akan menyusun program – program yang bersifat mendorong tingkat inklusi maupun literasi,” katanya.
Ia mencontohkan, salah satu sasaran diskusi OJK dengan perwakilan dari Kabupaten Kota se – Maluku Utara adalah mendorong TPAKD agar juga menerapkan program KEJAR (satu rekening satu pelajar) yang nantinya dipakai oleh TPAKD sebagai bagian dari salah satu meningkatkan inklusi keuangan.
Ide lain seperti memanfaatkan potensi ekonomi produk unggulan suatu daerah misalnya memanfaatkan hasil tangkap perikanan.
“Bagaimana kemudian komoditi tersebut bisa dikembangkan dengan dukungan akses pembiayaan dari lembaga keuangan, di sisi lain lembaga keuangan tentu juga melihat bagaimana pembiayaan atau prospek dari pembiayaan,” pungkasnya. (**).
Discussion about this post