WEDA,MPe – Pemerintah kabupaten Halmahera Tengah yang di nahkodahi oleh PJ Bupati Halteng, Ikram M Sangadji dan Sekkab, Bahri Sudirman beserta rombongan melaksanakan kunjungan kerja sekaligus halal bihalal paska hari raya idul Fitri 1445 Hijriah/2024 M.
Pada acara kunker dan halal bihalal sekaligus tatap muka dengan masyarakat Pulau Gebe mendengar keluhan dari masyarakat terkait permasalahan air, lampu dan masalah yang di rasakan oleh masyarakat itu sendiri.
Sekkab Bahri Sudirman mengatakan, Perhatian pak bupati pada bidang pendidikan, kesehatan dan lainnya yang sangat penting.
“Jadi saya juga minta kepada manajemen perusahaan harus hadir bersama dengan Pemda dan masyarakat untuk mencari solusi,” ungkapnya.
Ucapan terimakasih banyak kepada masyarakat kecamatan Pulau Gebe, semoga acara tata muka antara masyakarat dan Pemda dapat bermanfaat dengan hadir pak bupati.
Terkait dengan keluhan agar segara disampaikan karena OPD juga hadir agar apa yang di keluhkan dan disampaikan dapat diatasi kedepan,” katanys.
Karena acara tatap muka Pemda dan masyarakat sangat penting guna menampung aspirasi yang di sampaikan di hadapan pak bupati dan saya selaku sekda.
Permasalahan bukan juga disampaikan kepada pak bupati , tapi juga kepada saya sebagai sekda, karena pak bupati sudah memberi mandat dan tugas bilamana bupati keluar daerah saya yang mengendalikan pemerintahan,” tambahnya.
Marilah kita dukung dan laksanakan apa yang menjadi program PJ bupati yaitu 5 program prioritas.
Kunker ke kecamatan Pulau Gebe menjadi agenda penting karena keluhan dan permasalahanya sudah bisa di ketahui oleh bupati,” cetusnya.
Permasalahan dari jaringan telekomunikasi , air, lampu dan permasalahan yang ada di gebe, dalam kesempatan ini pak bupati akan mendengar keluhan,” harapnya.
PJ Bupati Halteng, Ikram M Sangadji mengatakan, pertemuan ini sangat penting karena saya bisa mendengarkan masalah apa yang di sampaikan oleh masyarakat.
Untuk masalah air, telekomunikasi dan lampu tidak normal serta masalah yang menjadi keluhan lain sudah saya bicara dengan sekda serta dinas terkait, insallah dalam waktu dekat akan teratasi.
Untuk telekomunikasi, air terkendala dengan listrik, bilamana lampu padam maka telekomunikasi berpengaruh.
Untuk listrik yang saat ini normal dari jam 8:30 wit sampai 17:00 wit Senin – Sabtu serta Minggu padam.
Dalam waktu dekat listrik akan manyala 1X24 jam, sehingga telekomunikasi akan air akan berjalan normal tanpa masalah selama ini yang dirasakan oleh masyarakat pulau Gebe.
Begitu juga rumah yang di tinggalkan oleh Antam sejak 2023 saya sudah perintahkan tetapi belum di tindak lanjuti, untuk rumah Antam saya tegaskan untuk menjadi rumah pribadi dan di definitifkan untuk masyarakat Gebe bukan lagi milik antam.
Masyarakat yang menempati rumah Antam tidak perlu kwatir karena rumah itu menjadi hak milik sendiri, untuk pembuatan sertifikat di biayai sendiri.
Bilamana rumah tersebut sudah rusak maka perusahaan tambang yang ada di kecamatan Pulau wajib memperbaikinya.
kemudian masalah pendidikan, saya minta kepada camat dan kades agar mengontrol pendidikan yang ada di gebe.
Tidak ada lagi pungutan dari orang tua murid mengenai uang rapor, uang ijazah, uang wisuda, uang seragam, bilamana masih menerima saya akan tindak tegas, kemarin salah satu oknum saya copot.
kenapa saya larang pungli, Seluruh guru di malut yang dapat tunjangan pegawai guru hanya di kabupaten Halteng.
Sekolah sudah mendapatkan dana BOS dari pusat maupun daerah, karena dana tersebut masuk ke rekening sekolah bilamana masih ada pungli berarti yang bersangkutan sudah keterlaluan.
Untuk dana BOS dari pusat maupun daerah, dana BOS daerah yang di berikan kepada siswa SD dan SMP.
Belum lagi guru mendapatkan TPP yang besar serta tunjangan lainnnya.
Pemda juga memberi insentif untuk ibu hamil dan menyusui untuk anak 1,2,3 dan anak ke 4, kepada ibu hamil dan menyusui harus rutin pemeriksaan ke posyandu kalau tidak ke posyandu tidak dapat insentif.
Bukan hanya insentif ibu hamil dan menyusui tapi juga biaya pengobatan gratis untuk masyarakat halteng yang berobat di puskesma, Pustu maupun rumah sakit.
Bilamana pasien di rujuk ke RSUD lain maka Pemda akan membiayai sampai pasien tersebut sembuh.
Pemda juga memberi insentif untuk imam, wakil imam, pegawai Sarah, guru gaji bagi muslim untuk Nasrani pendeta dan wakil pendeta.
Selain lima program prioritas dan insentif, saya juga telah merehap asrama mahasiswa pulau Gebe di kelurahanan gambesi kota Ternate dengan anggaran Rp.250 juta.
Anggaran rp.250 juta di serahkan bagian umum ke pada saya , tapi saya bilang pakai untuk rehab asrama mahasiswa kecamatan Pulau Gebe yang lebih bermanfaat dan menunjang pendidikan anak – anak halteng khusunya pulau Gebe,” tutupnya.(ril)
