TERNATE, MPe — Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku Utara (Malut) menargetkan menuntaskan 16 kasus pelanggaran hukum di wilayah perairan Maluku Utara pada 2024 (tahun ini).
Direktur Polair Polda Malut Kombes Pol. Hariyatmoko melalui Plt Kasubdit Gakkum AKBP Eddy Junaidi saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya menargetkan 16 kasus pada tahun ini (2024) sesuai Dipa yang ada.
“2024 kita target penanganan kasusnya ada 16, tetapi kita tergantung situasi juga kan kalau mau lebih dari 16 tetap kita proses selama masih ada gangguan kamtibmas tetap kita proses,” jelas Eddy saat ditemui media ini diruang kerjanya, Kamis (18/1/2024).
“Sesuai anggaran kalau melebihi kita masih bisa tangani lagi,” sambungnya.
Menurutnya kasus yang ditargetkan tersebut adalah semua kasus atau pelanggaran yang jika kedapatan terjadi di perairan Maluku Utara.
“Semua kasus, termasuk fishing group yang nangkap di luar izin ya kan termasuk juga bom ikan (ilegal fishing),” jelasnya.
Ia mengatakan, untuk saat ini mungkin masih diawal tahun jadi belum ditemukan adanya pelanggaran hukum oleh petugas yang rutin melaksanakan patroli di lapangan. Namun jika ada informasi adanya dugaan ilegal fishing maka langsung ditindak lanjuti.
“Kalau ada informasi kita tindaklanjuti, tapi sekarang ini belum ada,” katanya.
Jelang Pemilu sambung Eddy pihaknya juga intens melaksanakan patroli, pada pelaksanaan pemilu Ditpolairud Polda Malut juga akan mengerahkan sekitar 100 personil untuk melaksanakan pengamanan yang merupakan bagian dari Operasi Mantap Brata 2024.
“Jelang Pemilu kita tetap melaksanakan patroli rutin dan kita kita juga dilibatkan dalam pengamanan pemilu termasuk pengamanan TPS nanti,” ujarnya.
Eddy menambahkan saat cuaca laut masih kurang baik menurut BMKG, dirinya pun menghimbau kepada masyarakat agar selalu melengkapi alat alat keselamatan dalam melakukan perjalanan laut.
“Saat ini kan cuaca lagi kurang baik, kapal-kapal yang mau berlayar harus laik dan alat keselamatan juga harus dilengkapi untuk selalu memantau cuaca apalagi dari BMKG. Selalu melengkapi alat-alat keselamatan pelayaran mengingat perairan masih kurang baik saat ini,” pintahnya menambahkan. (**)
Discussion about this post